Pemrov Sulteng Siapkan Dana 37 Miliar Bayar Tunggakan BPJS Warga Kelas III

Menteri Kesehatan RI Budi Gunadi Sadikin, saat meninjau langsung operasi perdana Cliping Aneurysma di RSUD Undata Palu. FOTO: Mohammad Rizal/FileSulawesi.com
Menteri Kesehatan RI Budi Gunadi Sadikin, saat meninjau langsung operasi perdana Cliping Aneurysma di RSUD Undata Palu. FOTO: Mohammad Rizal/FileSulawesi.com

PALU, FILESULAWESI.COM – Dalam rangka mendukung program Berani Sehat, Pemerintah Provinsi Sulawesi Tengah (Pemprov Sulteng) telah menyiapkan anggaran sebesar Rp, 37 miliyar (M) untuk membayar tunggakan BPJS masyarakat pasien kelas III.

BACA JUGA: Berani Menyala: Gubernur Sulteng Resmikan Jaringan Listrik di Desa Olu

Bacaan Lainnya

Anggaran itu tertuang dalam RPJMD (Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah) tahun 2025-2026.

Biaya pelayanan kesehatan gratis dengan hanya menggunakan kartu tanda penduduk (KTP) ini bersumber dari anggaran pendapatan dan belanja daerah (APBD) 2025, bagi masyarakat kurang mampu atau yang berobat tergolong pasien kelas 3

“Bagi masyarakat yang ingin mendapatkan pelayanan kesehatan gratis dengan hanya menggunakan KTP, harus siap turun dari kelas 1 dan 2 ke kelas 3,” ujar Gubernur Sulteng Anwar Hafid (AH) dihadapan masyarakat kota Palu dalam acara Aqiqah Ahad (20/7/2025).

BACA JUGA: Hari Ini, Ratusan Mahasiswa di Sulteng Terima Beasiswa Program BERANI Cerdas

Gubernur AH mengatakan Karena hanya orang-orang kurang mampu atau pasien kelas 3 BPJS kesehatan yang diprioritaskan pelayanan kesehatan gratis dengan KTP.

Sedangkan bagi yang mampu dengan bpjs mandiri tentu menjadi pasien kelas 1 atau 2, namun demikian rumah sakit tetap memberikan pelayanan yang memadai.

“Dan pemprov sudah menyiapkan anggarannya bekerjasama BPJS serta kolaborasi di 12 kabupaten dan 1 kota, untuk pembayaran tunggakan BPJS bagi masyarakat pasien kelas 3 dan berlaku sampai Juli 2025 ini,” jelas Gubernur sulteng yang diusung Partai Demokrat, PKS dan PBB saat pilgub 2024 itu.

Menurutnya sebelum ada program Berani Sehat berobat hanya dengan KTP pasien di rumah sakit sekitar 300 lebih orang saja perhari, tapi sekarang meningkat menjadi 600-700 lebih orang perhari.

Hal senada juga dibenarkan Direktur RSUD Undata Drg Herry Mulyadi.

“Sebelum ada program Berani sehat, pasien di RSUD Undata rata-rata 300/350 perhari, tapi saat ini sejak diluncurkan program berani sehat berobat hanya dengan KTP pasien rata 600/700 lebih orang perhari.

PLT Kadis Kesehatan Sulteng dr. I Wayan yang dikonfirmasi via chat di whatsAppnya Minggu malam (20/7-2025) soal besaran anggaran Berani sehat berobat hanya dengan KTP tahun 2025 mengatakan total mencapai Rp 66.181.123.200.

Sementara itu, pihak BPJS dr. Anggel yang dikonfirmasi via chat di WhatsAppnya sampai berita ini naik tayang belum memberikan jawaban monfirmasi. Sumber rilis tim media patner Gubernur Sulteng Berani.(***)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *