SIGI, FILESULAWESI.COM – Wali Kota Palu, H. Hadianto Rasyid, SE, menjadi narasumber utama dalam dialog bersama pemuda bertajuk “Brainstorming Integrated Spatial Planning Policy” yang diselenggarakan oleh Policy Universe, Senin (4/8/2025) di Excited Coffee, Kabupaten Sigi.
BACA JUGA: Rencana Investasi PT IGIP di Morowali Harus Sinergi dengan Nawacita Program BERANI
Dalam pemaparannya, Wali Kota Hadianto menekankan bahwa berbagai upaya penataan dan pembangunan yang dilakukan di Kota Palu memiliki tujuan besar, yakni untuk benar-benar mengubah wajah kota sekaligus mengirimkan pesan positif kepada masyarakat.
BACA JUGA: Gubernur Sulteng Resmi Lantik Anggota KPID Periode 2025-2028
“Apa yang telah dilakukan di Kota Palu, tujuannya adalah memberikan pesan bahwa kita bisa merubah wajah Kota Palu, sekaligus mengirimkan pesan bahwa kita ingin betul-betul merubah kota ini,” ujar wali kota.
Wali kota menegaskan, kerja keras pemerintah bukan hanya untuk kepentingan saat ini, melainkan demi kemajuan Kota Palu dan kesejahteraan masyarakatnya ke depan.
Wali Kota Hadianto juga Menekankan pentingnya konsistensi dan kesungguhan seluruh komponen pemerintah dalam pelayanan kepada masyarakat, agar kebijakan percepatan pembangunan dapat berjalan efektif.
“Kita dulu yang menunjukkan upaya kerja serius pemerintah kepada masyarakat, tapi kita tidak boleh berhenti di situ, harus konsisten,” kata wali kota.
Lebih lanjut, Wali Kota Hadianto menjelaskan pentingnya membangun standar yang tinggi di masyarakat.
Menurut wali kota, jika masyarakat sudah memiliki standar sendiri, maka siapapun yang menjadi wali kota nantinya akan terdorong untuk mempertahankan atau bahkan meningkatkan standar tersebut.
“Saya selalu bilang begini kepada pegawai dan masyarakat, kita tertib memang, mumpung saya jadi wali kota, jadi kita kasih bagus memang sekarang. Ketika ini sudah menjadi sebuah standar, maka siapapun nanti wali kota, masyarakat kita sudah memiliki standar,” jelas wali kota.
“Kalau pemerintah bisa naik turun, tapi kalau masyarakat yang sudah memiliki standar, maka pemerintah tidak mungkin akan turun karena standar yang dimilikinya,” tambah wali kota.
Dalam kesempatan tersebut, Wali Kota Palu juga memaparkan salah satu program strategis, yaitu pemanfaatan elevated road sebagai food night street sepanjang 4,3 kilometer.
Program ini dirancang untuk menampung sekitar 780 pelaku UMKM, dengan alokasi 30% khusus bagi pelaku UMKM dari luar Kota Palu.
“Kita akan jadikan ini sebagai percobaan dulu. Kalau ini berjalan dengan baik, maka peluang kita menguatkan hal yang sama di titik lain memungkinkan untuk dilakukan,” terang Wali Kota Hadianto.
Dialog ini diikuti antusias oleh para peserta yang mayoritas adalah pemuda dan pegiat kebijakan, yang aktif berdiskusi mengenai tantangan dan peluang penataan ruang terpadu untuk mendukung pembangunan kota yang lebih berkelanjutan.(***)