Sekolah Rakyat tahap 1 B Dibuka, SRT 20 Palu Buka Kegiatan MPLS

Gubernur Sulteng, dr Reny A Lamadjido, Kepala OPD, Kepsek SRT, serta seluruh orang tua siswa dalam sesi foto bersama. FOTO: Mohammad Rizal/Filesulawesi.com
Gubernur Sulteng, dr Reny A Lamadjido, Kepala OPD, Kepsek SRT, serta seluruh orang tua siswa dalam sesi foto bersama. FOTO: Mohammad Rizal/Filesulawesi.com
Dr Suandi

PALU, FILESULAWESI.COM – Kementerian Sosial Republik Indonesia, sebagai penanggung jawab utama dalam pembentukan dan penyelenggaraan Sekolah Rakyat, secara resmi membuka Kegiatan Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) Sekolah Rakyat yang masuk Tahap 1 B pada Agustus 2025.

BACA JUGA: Ketum PB PGRI Berkunjung ke Sulteng 19 Agustus 2025, Berikut Agendanya

Bacaan Lainnya

Salah satu sekolah yang memulai MPLS pada hari ini adalah Sekolah Rakyat Terintegrasi (SRT) 20 Palu, Jumat (15/8). Sebelumnya, Sekolah Rakyat Menengah Pertama (SRMP) 22 Sigi, yang berlokasi di Sentra Nipotowe Palu, telah memulai kegiatan MPLS sejak 14 Juli lalu. Dengan demikian, hingga kini, terdapat dua titik Sekolah Rakyat yang telah resmi beroperasi di Provinsi Sulawesi Tengah.

BACA JUGA: Rapat Perdana Percepatan Operasional Bandara Internasional Mutiara SIS Aljufri Palu

Menteri Sosial, Saifullah Yusuf (Gus Ipul) dalam laporannya, menyampaikan bahwa sejak 14 Juli 2025, 63 dari total 100 Sekolah Rakyat yang masuk Tahap 1 A telah memulai proses belajar mengajar. Sementara 37 sekolah sisanya dibuka secara bertahap sepanjang Agustus, termasuk SRT 20 Palu, Sulawesi Tengah, yang masuk Tahap 1 B.

“Kami menargetkan tahun ini 159 Sekolah Rakyat beroperasi, mencakup Tahap 1A, 1B, dan 1C. Beberapa lokasi masih dalam proses renovasi, dan tidak menutup kemungkinan jumlahnya bertambah. Program ini adalah bukti nyata komitmen pemerintah untuk membuka akses pendidikan yang adil bagi anak Indonesia,” jelasnya.

Ia juga menjelaskan bahwa anak-anak dari keluarga miskin memiliki hak yang sama untuk bermimpi, belajar, dan berkembang.

“Sekolah Rakyat hadir untuk memberi kesempatan itu. Kami percaya bahwa kemiskinan bukan takdir. Dengan pendidikan yang tepat, setiap anak dapat meraih masa depan yang lebih baik,” ungkap Gus Ipul.

Dibanding dengan SRMP 22 Sigi yang menampung 50 Siswa, SRT 20 Palu yang berlokasi di Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) Daerah Provinsi Sulawesi Tengah menampung lebih banyak siswa dengan jumlah delapan rombel atau 200 siswa yang berasal dari berbagai kabupaten/kota di Provinsi Sulawesi Tengah. Dari total 200 siswa tersebut, 125 orang berada di jenjang Sekolah Rakyat Menengah Atas (SRMA/SMA) dan 75 orang di Sekolah Rakyat Menengah Pertama (SRMP/SMP). Sebagian besar siswa berasal dari Kota Palu (148 siswa), sementara sisanya berasal dari Poso (21 siswa), Sigi (19 siswa), Banggai Kepulauan (4 siswa), Donggala (4 siswa), Parigi Moutong (3 siswa), dan Buol (1siswa).

Di jenjang SMA, tercatat 58 siswa laki-laki dan 67 siswa perempuan. Sementara di jenjang SMP, terdapat 37 siswa laki-laki dan 38 siswa perempuan. Siswa-siswi memiliki keragaman demografis dan keberagaman agama yang menjadi ciri khas Sekolah Rakyat, yang menekankan prinsip inklusivitas dan pemerataan pendidikan.(***)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *