PALU, FILESULAWESI.COM – Gubernur Sulteng Dr. H. Anwar Hafid, M.Si, menepis anggapan pendaftaran program beasiswa BERANI Cerdas ‘ribet’ dan berbelit-belit.
BACA JUGA: Gubernur dan Pangdam XXIII/Palaka Wira Perkuat Kolaborasi Majukan Sulawesi Tengah
Justru persyaratan program telah banyak dilonggarkan untuk memudahkan dan meningkatkan jumlah pendaftar program.
Misalnya saja, syarat IPK diturunkan dari 3,7 hingga 3,0 dan batas usia pendaftar ditambah hingga 25 tahun dari awalnya 20 tahun.
BACA JUGA: Pelatihan Konversi Sepeda Motor BBM Jadi Motor Listrik Digelar di SMKN 3 Palu
Bahkan pendaftaran manual ke dinas pendidikan provinsi dapat dilakukan seumpama pendaftar terkendala jaringan internet karena tinggal di daerah pelosok.
Terbaru, Pemprov Sulteng lanjutnya segera ber-MoU dengan berbagai universitas agar surat keterangan kuliah sebagai bukti validitas penerima beasiswa adalah mahasiswa aktif bisa dilakukan kolektif.
Sehingga dekan atau pejabat kampus yang berwenang tak perlu lagi repot berkali-kali membubuhkan tanda tangan pada tiap surat keterangan yang diproses.
“Ini usaha-usaha yang kita lakukan agar BERANI Cerdas dapat di akses masyarakat,” tutur gubernur dalam dialog interaktif Gubernur Menyapa: BERANI Cerdas Untuk Siapa’ di Studio LPP RRI Palu, Kamis (4/9/2025).
Syarat dan prosedur administratif tadi tegasnya diberlakukan sebab beasiswa BERANI Cerdas bersumber dari APBD 2025 dan harus dipertanggungjawabkan penggunaannya secara akuntabel dan transparan.
Termasuk memastikan tidak ada mahasiswa Sulteng yang menerima beasiswa dobel. Artinya, jika seorang mahasiswa sudah menerima beasiswa dari sumber lain di luar program Berani Cerdas, maka ia tidak berhak lagi menerima beasiswa ini.
“Karena ini uang negara maka ada prosedur yang harus dipenuhi,” tegasnya, untuk mencegah temuan dari Badan Pemeriksa Keuangan.
Gubernur Anwar Hafid, menjelaskan bahwa program beasiswa ini hadir dengan dua jalur yang sudah ditetapkan.
Pertama, jalur afirmasi, yang menyasar mahasiswa dari keluarga kurang mampu dan terkendala finansial.
Kedua, jalur prestasi, bagi mahasiswa bukan dari keluarga kurang mampu dan dibuktikan dengan nilai IPK minimal 3.0 atau bukti lain seperti anggota paskibraka, atlet berprestasi dan sebagainya.
“Tujuannya untuk mensarjanakan masyarakat dan mengurangi beban orangtua,” urainya bahwa beasiswa ini adalah solusi supaya tak ada lagi anak yang putus kuliah.
Lebih jauh ia menyatakan bahwa dalam postur APBD 2025, sudah dianggarkan untuk mengcover hingga 80 ribu peserta program Berani Cerdas dan saat ini saja sudah tersalurkan beasiswa ke 13,555 anak Sulteng dengan total anggaran yang diserap sebanyak Rp. 48 Miliar.
Keseriusan pemprov dalam menggarap kualitas SDM lewat beasiswa BERANI Cerdas, guna menyongsong Indonesia Emas 2045, telah dikuatkan dengan penyertaan program terkait dalam Perda RPJMD Sulteng 2025-2029.
Gubernur berharap, program populis ini dapat dilaksanakan berkelanjutan sebagai bagian integral dari pembangunan jangka panjang dan komitmen pemda terhadap pendidikan sebagai investasi masa depan, memajukan Sulteng.
Dengan demikian, di akhir dialog ini, Gubernur Anwar Hafid menegaskan bahwa siapa pun kelak yang memimpin Sulteng wajib menomorsatukan pendidikan gratis bagi rakyat.
“Kalau dia (pemimpin) cinta rakyat Sulawesi Tengah harus melanjutkan program ini,” tegasnya agar BERANI Cerdas dapat dijadikan legacy dalam membangun peradaban dan masa depan generasi emas Sulteng.(***)