PALU, FILESULAWESI.COM – Pelaksanaan kegiatan proyek pembangunan Masjid Raya Baitul Khairaat Sulawesi Tengah (Sulteng), saat ini telah mencapai 92 persen progres pekerjaannya.
BACA JUGA: Pemrov Sulteng Dukung Pembangunan Markas Kodam XXIII/Palaka Wira
Progres tersebut disampaikan Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan (PPTK) Pembangunan Masjid Raya Baitul Khairaat Dinas Cikasda Sulteng, Caco Laratu, kepada sejumlah awak media, dilokasi proyek, Kamis (4/9/2025) siang.
Ia menjelaskan, pekerjaan yang tersisa meliputi pemasangan plafon, kelistrikan, dan penyelesaian bagian luar sekitar Pasak Kelor.
BACA JUGA: BERANI Cerdas Solusi Agar Anak Sulteng Tak Putus Kuliah
“Yang belum selesai itu hanya di luar Pasak Kelor, plafon di atas, sama kelistrikan, sementara setting masukan PLN. Insya Allah November dipastikan selesai, entah awal entah tengah,” ungkap Caco Laratu kepada Filesulawesi.com.
Menurutnya, dalam perjanjian kontrak lewat penambahan waktu (addendum), pelaksana proyek menyelesaikan pekerjaan hingga batas 27 September 2025 mendatang.
“Kalau habis kontrak mereka klaim lagi sampai satu bulan masih jadi haknya mereka, namun sampai sekarang belum. Kita juga belum pastikan ada addendum lagi atau tidak karena kontraktor belum mengajukan,” urai Caco Laratu.
Jika pelaksana proyek bisa menyelesaikan tepat tanggal 27 September mendatang, tentu akan berlaku masa pemeliharaan selama satu tahun penuh dan menjadi tanggung jawab dari pelaksana proyek.
“Jika proyek selesai pada 27 September 2025, maka sejak 28 September 2025 sampai 28 September 2026, masuk dalam masa pemeliharaan. Pada masa pemeliharaan, kerusakan tidak ditanggung oleh pemerintah pemberi perjanjian melainkan pihak pelaksana proyek,” ungkapnya.
“Selama kewajiban itu terikat kontrak ya wajib. Uji kelayakan ini selama satu tahun, jika ada kerusakan bukan ditanggung pemerintah,” tutup Caco Laratu.zal