PALU, FILESULAWESI.COM – Hari ini, ratusan siswa SMAN 5 Palu menggelar aksi unjuk rasa di sekolahnya sendiri. Salah satu tuntutan aksi diantaranya ialah sudah tidak percaya kepemimpinan Kepala Sekolah (Kepsek), Salim, saat ini.
BACA JUGA: Ratusan Siswa SMAN 5 Palu Gelar Aksi Demo, Tidak Percaya dan Teriaki Kepsek “BOHONG”
Ada yang menarik dari aksi unjuk rasa yang digelar oleh ratusan siswa tersebut. Mereka mempertanyakan sekaitan dengan adanya dugaan Pungutan Liar (Pungli) oleh pihak sekolah, dengan mengatasnamakan membayar biaya seragam sekolah.
Dugaan Pungli tanpak menyeruak karena diduga biaya seragam sekolah untuk membeli batik, baju olahraga, masing-masing siswa bervariasi.
BACA JUGA: Tiga Guru Mengaji Raih Hadiah Umroh pada Puncak Milad ke-48 BKPRMI di Palu
Terendah, dari harga 600 ribu rupiah, 1 juta rupiah, 1,2 juta rupiah, 1,7 juta rupiah, 2 juta rupiah, hingga terbesar ialah 3 juta rupiah.
Anehnya lagi, biaya seragam yang dibebankan kepada siswa tersebut masuk ke rekening pribadi, salah satu PETINGGI SEKOLAH.
“Baju seragam putih biru beli sendiri, batik dan olahraga kita beli di sekolah, 600 ribu rupiah,” ucap salah seorang siswa.
“Saya pindah disini beli baju seragam 3 juta rupiah, baru dia suruh beli lagi, karena saya lambat masuk,” ucap siswa lainnya.
“Saya 1,6 juta rupiah,” kata siswa lainnya.
“Saya 2,6 juta rupiah,” ungkap siswa lainnya lagi.
“Kalau saya lagi 2,4 Juta rupiah. Dibilang pakai bayar seragam sama token. Saya tidak tahu token apa,” kata siswa lainnya.
“Teman-temanku cuman 600 ribu, kenapa kami dibedakan. Baru biayanya masuk di rekening pribadi (Pejabat Sekolah). Saya tidak tahu kenapa masuk di rekening pribadi dia,” sahut siswa yang lainnya.
Kepsek SMAN 5 Palu, Salim, ia sama sekali tidak mengatuhi mengapa sampai ada biaya seragam pembelian baju bervariatif. Ia ketahui bahwa biaya seragam baju tersebut hanya 600 ribu rupiah. Ia juga tidak mengatuhi persis mengapa biaya baju seragam masuk ke rekening pribadi, bukan masuk ke rekening sekolah.
“Uang seragam pembelian baju seragam, baju batik tidak disediakan oleh pasar atau tokoh, baju olahraga, baju batik takwa tidak disediakan oleh toko, adi ini dipesan. Saya tidak tahu kenapa bervariasi, saya tahu 600 ribu semuanya. Kalau masuk ke rekening pribadi, saya tidak tahu, mohon maaf,” ungkap Kepsek.
Sementara itu, Wakasek Kesiswaan SMAN 5 Palu yang diduga melakukan pengambilan biaya baju seragam dengan menggunakan rekening pribadi menyampaikan, memang benar menggunakan rekening pribadi karena rekening sekolah tidak ada.
Sementara terkait dengan mengapa nilai biaya baju seragam bervariasi, hingga berulang kali ditanyakan, ia sama sekali tidak menjawab.
“Memang betul, Dengan alasan, tidak ada rekening sekolah untuk biaya baju seragam,” tutupnya.zal