PALU, FILESULAWESI.COM –Kepala Sekolah (Kepsek) SMKN 3 Palu, Hamka, memiliki cara jitu atau langkah serius dalam melakukan pembinaan kepada siswa agar tidak terseret ke penyalahgunaan narkoba.
BACA JUGA: KPU Sulteng Gelar FGD, Bahas Revisi Undang-Undang Pemilu dan Pemilihan
Hal ini diutarakan Hamka, kepada sejumlah awak media, saat ditemui diruangannya, Senin (22/9/2025) siang.
Menurut Hamka, dalam upaya menangani bagi siswa yang tersandung kasus narkoba, ada sejumlah langkah jitu yang telah ia lakukan, diantaranya ialah dengan melakukan pendampingan dan pembinaan.
BACA JUGA: Ketua TP-PKK Sulteng Hadiri Rakornas Posyandu 2025 di Jakarta
“Bukan langsung mengeluarkan siswa dari sekolah. Saya tidak bisa menjamin ada sekolah lain yang tidak ada siswanya tersandung narkoba sebagaimana yang kami alami di sekolah saat ini,” kata Hamka, kepada Filesulawesi.com.
“Sekolah ini menurut saya bengkel. Motor baru, motor, rusak, tugas kita memperbaiki supaya bisa jadi bagus lagi,” katanya menambahkan.
Dalam kasus narkoba, Hamka benarkan, ada delapan siswanya yang masih dalam penanganan pembinaan. Baik pembinaan di sekolah maupun pembinaan di BNN Kota Palu maupun BNN Provinsi Sulteng.
“Dari kedelapan siswa tadi, satu siswa diberi pembinaan di BNN Kota Palu dan selebihnya dilakukan pembinaan di BNN Provinsi. Setiap mereka dilakukan pembinaan, selalu didampingi orang tua dan Guru BP,” kata Hamka.
Kemudian, memang diakui Hamka, dari kedelapan siswa tadi, sebagian besar berasal dari keluarga broken home alias tak menentu. Kondisi ini membuat mereka rentan terjerumus karena kurang perhatian dari orang tua.
Ia menilai, mengeluarkan siswa bukanlah solusi. Sebab, langkah itu justru bisa membawa dampak negatif di lingkungan barunya.
“Kalau dimutasi ke sekolah lain, bisa saja menularkan kebiasaan buruk. Jadi kami pilih pembinaan,” ungkapnya.
Pihak sekolah juga telah menandatangani nota kesepahaman dengan BNN provinsi Sulteng untuk bersama-sama menekan angka penyalahgunaan narkoba di kalangan pelajar.
“Negara saja kesulitan memberantas narkoba. Peran sekolah penting, jangan sampai anak-anak hilang masa depannya,” tambahnya.
Data Dapodik mencatat, jumlah siswa di SMK Negeri 3 Palu mencapai 2.163 orang. Meski ada yang terjerat penyalahgunaan narkoba, ia menilai kepribadian para siswa tersebut pada dasarnya baik.
“Kami ingin membantu anak-anak ini sukses. Kepribadian mereka bagus, hanya kebetulan salah pergaulan,” tutupnya.(***)