Pembangunan Masjid Raya Baitul Khairat Provinsi Sulteng Telah Rampung Dikerja

Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan (PPTK) Pembangunan Masjid Raya Provinsi Sulteng, Caco Laratu. FOTO: Mohammad Rizal/Filesulawesi.com

PALU, FILESULAWESI.COM – Proyek Pembangunan dari Masjid Raya Baitul Khairat, sebagai kebanggaan dari masyarakat Provinsi Sulawesi Tengah (Sulteng), akhirnya telah rampung dikerjakan.

Megah, Bangunan masjid Raya Baitul Khairat Provinsi Sulawesi Tengah. FOTO: Mohammad Rizal/Filesulawesi.com

BACA JUGA: Sry Nirwanti Bahasoan Raih Apresiasi Bunda PAUD Tingkat Nasional 2025

Bacaan Lainnya

Hal ini dikemukakan oleh Kepala Dinas Cikasda Sulteng melalui Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan (PPTK) Pembangunan Masjid Raya Provinsi Sulteng, Caco Laratu, kepada sejumlah awak media dilokasi proyek, Kamis (13/11/2025) sore.

BACA JUGA: Gubernur Sulteng Dorong Penguatan Sektor Pariwisata dan Konektivitas Daerah di Kepulauan Togean

“Tanggal 11 kemarin sudah disampaikan selesai pekerjaan 100 persen. Gedung dan infrastruktur sudah siap digunakan. Kami juga sudah tes sound kemarin. Selanjutnya serah terima sesuai akhir masa kontrak pada 15 November 2025 mendatang,” kata Caco Laratu kepada redaksi Filesulawesi.com.

Kemudian ia menambahkan, serah terima pengerjaan akan dilakukan pihak PT PP selaku pelaksana proyek kepada Pemerintah Provinsi Sulteng melalui Dinas Cipta Karya dan Sumber Daya Air (Dinas CIKASDA).

“Nanti setelah serah terima akan masuk masa pemeliharaan selama setahun. Kalau pemeliharaan misalnya bola lampu mati, pintu pecah sendiri atau ada keramik terlepas,” ucap Caco.

“Tapi nanti tidak menutup kemungkinan ada perbaikan-perbaikan juga yang masuk dalam masa pemeliharaan,” lanjut dia.

Adapun untuk peresmian sendiri, akan menjadi kewenangan dari Biro Kesra Setdprov Sulteng. Sebagaimana informasi yang diterima pula, Pemprov Sulteng telah menyampaikan undangan kepada Presiden RI untuk melakukan peresmian Masjid Raya.

“Kalau harapan kami masjid ini secepatnya bisa digunakan masyarakat. Tapi itu tergantung dari kesiapan Pemda. Nanti pagar akan kami buka kalau sudah mau digunakan,” urai Caco sambil menekankan kepada masyarakat bahwa meskipun saat ini telah rampung pengerjaan namun belum bisa dibuka secara umum karena menunggu peresmian terlebih dahulu.

Sekali lagi ia mengharapkan kepada masyarakat, jika nantinya bisa bersama-sama menjaga bangunan Masjid Raya Baitul Khairat, utamanya ialah menjaga kebersihan lingkungan.

Sekedar untuk diketahui, pembangunan Masjid Raya berdiri di atas lahan 4 hektare, termasuk area parkir kendaraan. Bangunan utama masjid bisa menampung sekitar 10.000 jamaah. Total pembangunan masjid Raya menggunakan anggaran sebesar Rp376 miliar yang bersumber dari APBD Sulteng.

Masjid Raya dilengkapi 18 kamar mandi terdiri wastafel 26 buah dank ran wudhu 350 buah. Jumlah bilik di dalam kamar mandi sebanyak 50 buah. Closed jongkok 14 buah dan closed duduk 28 buah. Sementara untuk tempat wudhu dalam bilik berjumlah 8 buah.

Masjid Raya Baitul Khairat juga dilengkapi oleh sejumlah fasilitas dan sarana penunjang. Diantaranya ruang pertemuan, museum hingga perpustakaan.zal

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *