PALU, FILESULAWESI.COM – Pemerintah Provinsi Sulawesi Tengah melalui Biro Kesejahteraan dan Rakyat, menyikapi terhadap adanya informasi yang tersebar di media sosial atas telah ditentukan jadwal peresmian dan penggunaan perdana Masjid Raya Baitul Khairat Provinsi Sulawesi Tengah.
BACA JUGA: Wakil Gubernur Sulteng Dukung Kerjasama Pendidikan Mandarin dan Pelatihan Vokasi
Dari sebaran informasi di media sosial, disebutkan bahwa untuk peresmian Masjid Raya Baitul Khairat dijadwalkan tanggal 4 Desember 2025, sementara mulai penggunaan Masjid atau sholat Jumat perdana, terbuka untuk masyarakat Sulawesi Tengah yakni pada hari Jumat 28 November 2025 mendatang.
BACA JUGA: Polda Sulteng Ungkap Peredaran Narkotika Jenis Sabu 60 Kg Melalui Tawau Malaysia
Untuk memastikan jadwal peresmian ataupun penggunaan Masjid Raya Baitul Khairat, kepada redaksi Filesulawesi.com, Kepala Biro (Kabiro) Kesra Setdaprov Sulteng, Awaluddin, menyampaikan beberapa poin penting.
Diantaranya ialah sekaitan dengan peresmian, belum ada arahan atau informasi langsung dari Gubernur Sulteng Dr H Anwar Hafid, termasuk di dalamnya ialah penggunaan pertama masjid kebanggaan Sulawesi Tengah tersebut.
“Terkait informasi, selaku Kepala Biro Kesra bawahan daripada Gubernur, kami masih menunggu perintah dari bapak gubernur atas informasi-informasi tersebut Karena kebijakan ini ada di tangan bapak Gubernur. Kedua, terkait dengan peresmian kami juga masih menunggu dari bapak Gubernur,” ungkap Awaluddin, di ruangannya, Rabu (19/11/2025) siang.
“Soal informasi yang berseliweran di media sosial, itu saya tidak berani menyampaikan itu benar atau salah. Cuman sampai hari ini belum ada perintah dari bapak Gubernur ke kami atau memberi isyarat kepada kami. Sampai kapan, sampai menunggu arahan dari bapak Gubernur,” katanya menambahkan.
Menurutnya, sebelum penentuan kapan mulai diresmikan atau mulai digunakan Masjid Raya Baitul Khairat, maka seyogyanya atau umumnya Gubernur Sulteng mengundang sejumlah pihak terkait untuk membahas atau mendiskusikan perihal-perihal tadi.
“Biasanya bapak Gubernur mengundang semua terkait dengan tugas kelembagaan keagamaan terutam Biro Kesra dan beberapa OPD. Termasuk menghadirkan tokoh agama, ulama dalam rangka untuk memajukan masjid raya Baitul Khairat,” urai Awaluddin.
“Olehnya itu, hari ini kita menunggu terlebih dahulu informasi atau petunjuk langsung dari Gubernur Sulteng karena seluruhnya kebijakan ada di tangan bapak Gubernur,” pungkasnya.zal






