Ribuan Mahasiswa Penerima Beasiswa Berani Cerdas Setor Bukti Pembayaran UKT

Tanpak mahasiswa dari berbagai kampus perguruan tinggi, mendatangi kantor Gubernur Biro Kesra. FOTO: Mohammad Rizal/Filesulawesi.com

PALU, FILESULAWESI.COM – Ribuan mahasiswa penerima bantuan beasiswa program BERANI Cerdas dari Pemerintah Privinsi Sulawesi Tengah, menyetor bukti pembayaran UKT semester serta sejumlah dokumen pelengkap ke Biro Kesejahteraan Rakyat (Kesra), di Kantor Gubernur Sulteng.

BACA JUGA: Lepas Berani Mudik Gratis Nataru, Gubernur Sulteng Pesan Rayakan dengan Kesederhanaan

Bacaan Lainnya

Hal ini dikemukakan Kepala Biro Kesra Setdaprov Sulteng, Awaluddin, kepada sejumlah awak media saat ditemui di ruangannya, Senin (22/12/20250 siang.

Menurutnya, sejumlah dokumen penunjang yang disertai dengan bukti pembayaran UKT dilampirkan oleh mahasiswa, sebagai tanda bahwa mereka benar-benar telah membayar uang UKT di perguruan tinggi masing-masing, dari dana atau bantuan BERANI cerdas yang telah diberikan.

BACA JUGA: Kuasa Hukum LBH Rakyat Desak Kepolisian Usut Tuntas Sengketa Pilkades Kalukubula Periode 2022-2028

“Kenapa itu harus ada, kita pegang, karena itulah data awal kita. Karena kita ketahui baru tahun ini program berani cerdas digulirkan. Pentingnya data itu jangan sampai kita kehilangan jejak. Ini sebagai bentuk pertanggungjawaban. Kalau tiba saatnya nanti pemeriksaan, diminta itu adalah bukti fisiknya, sehingga ini juga menjadi dasar pembayaran pada periode semester berikutnya,” kata Awaluddin kepada redaksi Filesulawesi.com.

“Jadi, setelah mereka terima (dana bantuan), mereka bayar, baru mereka kembali melapor ke kita, ke pemerintah, bukti pembayaran UKT,” tekannya kembali.

Selain itu, ia juga menambahkan, bahwa dengan adanya setor bukti pembayaran, tentu ini juga membantu pemerintah untuk mengetahui siapa saja yang sudah membayar UKT ataupun yang tidak membayar UKT.

Atau paling tidak juga mengetahui apakah dana atau bantuan beasiswa BERANI CERDAS, disalahgunakan untuk digunakan ke hal-hal lainnya.

“Ini juga sebagai bentuk evaluasi kalau sudah terima dana lalu tidak dibayarkan UKT-nya, maka kita akan black list termasuk meminta untuk dana dikembalikan ke pemerintah,” urai Awaluddin, turut sampaikan hingga sampai saat ini belum ada mahasiswa yang di black list sebagai penerima beasiswa.

Selanjutnya, dalam urainnya kembali, dalam proses penyaluran bantuan BEASISWA, ada dua opsi yang dilakukan saat ini. Yang pertama ialah dengan opsi menyalurkan dana langsung ke rekening mahasiswa, lalu kemudian mahasiswa tersebut yang membayar uang UKT-nya.

Opsi kedua, lanjutnya, pembayaran UKT melalui kerjasama lembaga. Misalnya, dengan kelembagaan perguruan tinggi yang ada di Sulawesi Tengah.

“Opsi pertama ke rekening mahasiswa dengan data-data pendukung dari kampus, lalu mereka membayar UKT-nya. Opsi kedua ialah auto debet ada MoU. Dengan MoU ini, kita langsung transfer ke kampus dengan laporan dari kampus jumlah mahasiswa penerima sekian. Misalnya di Untad, data mahasiswa penerima 1000 orang maka jumlah mahasiswa seribu itulah yang kami transfer lewat rekening kampus. Namun untuk saat ini, dikirim ke rekening penerima, dibukakan buku rekening bank Sulteng lalu mereka bayar sendiri UKT-nya,” ungkap Kabiro Kesra.

“Tujuan pemerintah ialah untuk membiayai seluruh anak-anak Sulteng yang tidak mampu, dan sasarannya anak-anak kita bisa melanjutkan perguruan tinggi,” sebutnya.

“Kita harapkan mahasiswa yang telah menerima agar segera langsung membayar uang UKT yang telah kita berikan. Jangan sampai uang yang sudah diterima tidak dibayarkan untuk penbayaran UKT. Malah dana yang diberikan digunakan untuk hal-hal lain, itu tidak boleh. Itulah gunanya ada verifikasi yang kita lakukan saat ini,” ujarnya.

“Pembayarannya dilakukan setiap semester. Artinya, calon mahasiswa penerima program BERANI Cerdas, setiap semester dibayarkan. Nanti pada saat masuk ke semester berikutnya pemerintah bayar lagi sampai genap 8 semester,” pungkas Awaluddin.zal

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *