PALU, FILESULAWESI.COM – Komisi Nasional Hak Asasi Manusia Republik Indonesia (Komnas HAM RI) melakukan kunjungan strategis ke Universitas Tadulako (Untad) Palu, untuk menjajaki peluang kerja sama lintas sektoral dalam bidang hukum dan lingkungan hidup.
BACA JUGA: Gubernur Anwar Hafid Siap Dukung Pelaksanaan Tanwir Muhammadiyah
Pertemuan ini difokuskan pada penguatan peran akademisi dalam pengembangan hak asasi manusia melalui Fakultas Hukum dan Fakultas Kehutanan Universitas Tadulako.
BACA JUGA: Pemprov Sulteng Terima Studi Tiru Biro Umum Pemprov Sulsel
Pertemuan penting ini dihadiri oleh jajaran pimpinan tinggi Komnas HAM RI yang dipimpin langsung oleh Sekretaris Jenderal (Sesjen) Komnas HAM RI Dr. Henry Silka Innah, didampingi oleh Kepala Biro Kerja Sama antar Lembaga, Gatot Ristanto, dan Kepala Kantor Perwakilan Komnas HAM Sulawesi Tengah, Livand Breemer.
Dari pihak akademisi, hadir Dekan Fakultas Hukum Untad, Dr. Awaluddin, serta Dekan Fakultas Kehutanan Untad, Profesor Golar.
Penguatan Tridarma Berbasis HAM Penjajakan kerja sama ini merupakan tindak lanjut dari aspirasi institusi akademis untuk memperkuat Tridarma Perguruan Tinggi yang berorientasi pada nilai-nilai kemanusiaan dan keadilan sosial.
Melalui surat permohonan resmi yang sebelumnya diajukan oleh Fakultas Hukum Untad, terdapat lima poin utama yang menjadi fokus kolaborasi strategis ini:
- Pendidikan dan Pengembangan Keterampilan: Meningkatkan pengetahuan, pemahaman, dan keterampilan mahasiswa secara spesifik di bidang hak asasi manusia.
- Penelitian dan Publikasi: Mendorong kolaborasi penelitian ilmiah dan publikasi bersama terkait isu-isu HAM terkini.
- Kegiatan Ilmiah Bersama: Menyelenggarakan seminar, pelatihan, dan pendidikan HAM secara rutin.
- Advokasi dan Klinik Hukum: Mengembangkan program magang, klinik hukum, dan kegiatan advokasi berbasis HAM bagi mahasiswa.
- Peningkatan Kapasitas SDM: Menguatkan kapasitas dosen dan peneliti dalam mengintegrasikan nilai-nilai HAM ke dalam kurikulum pendidikan hukum.
Fokus Hukum dan Kehutanan Selain di bidang hukum, penjajakan dengan Fakultas Kehutanan menjadi poin krusial mengingat kompleksitas isu lingkungan dan agraria di Sulawesi Tengah.
Sinergi ini diharapkan dapat melahirkan perspektif akademis yang kuat dalam menangani konflik sumber daya alam dengan tetap menghormati hak-hak masyarakat lokal dan kelestarian lingkungan.
Sekretaris Jenderal (Sesjen) Komnas HAM RI Dr. Henry Silka Innah, menyatakan bahwa kolaborasi dengan Universitas Tadulako akan memberikan dampak signifikan terhadap penguatan kesadaran hukum masyarakat.
Sinergi antara otoritas pengawas HAM dan lembaga akademis dipandang sebagai wahana strategis untuk menciptakan iklim penegakan HAM yang lebih ilmiah dan inklusif di wilayah Sulawesi Tengah.
Sementara itu Kepala Komnas HAM Sulawesi Tengah, Livand Breemer menyatakan, dengan adanya Kerjasama ini diharapkan mahasiswa menjadi duta-duta HAM di manapun dia berada.
Kunjungan ini akan segera ditindaklanjuti dengan pembahasan teknis mengenai Nota Kesepahaman (MoU) dan Perjanjian Kerja Sama (PKS) antara Komnas HAM RI dan Universitas Tadulako guna memastikan keberlanjutan program di masa depan.(***)







