PALU, FILESULAWESI.COM – Wali Kota Palu Hadianto Rasyid, tegas batalkan kenaikan Pajak Bumi Bangunan (PBB) yang naik 1000 persen, dihadapan ratusan aksi demonstrasi Aliansi Mahasiswa dan Masyarakat Kota Palu Menggugat.
BACA JUGA: Wakapolda Sulteng Redam Massa Aksi dengan Cara Unik, Bantu UMKM di Tengah Demonstrasi
Ketegasan tersebut disampaikan pula di depan Pimpinan DPRD Sulteng, yang digelar di halaman kantor DPRD Sulteng, Senin (1/9/2025) sore.
“PBB yang naik kemarin saya sudah batalkan. Sebagai informasi bahwa yang dibilang 1000 persen tidak semua, ada zona-zonanya,” kata Wali Kota Palu kepada Filesulawesi.com.
BACA JUGA: Pernyataan Demonstrasi Kategori Makar, Memantik Reaksi Keras Praktisi Hukum di Kota Palu
“Tetapi evaluasinya pertama, harus diakui oleh saya, bahwa sosialisasi yang dilakukan oleh pemerintah sangat sangat minim. Berikut tidak ada lagi yang seperti itu. Sosialisasinya harus baik, kalau diterima, baru (dinaikkan). Tetapi ini tidak ada lagi yang nanya-nanya, naik-naik 1000 persen, sudah tidak ada lagi seperti itu,” katanya menambahkan.
Kedepannya, lanjut dia, bahwa sebelum mengambil suatu kebijakan yang menentukan arah terhadap pelayanan kepada masyarakat Kota Palu, ia akan melakukannya dengan hati-hati.
“Saya akan bekerja lebih berhati-hati. Saya sampaikan kepada kita semua, karena yang melakukan perubahan itu bukan Wali Kota, ini dinilai oleh instansi terkait, ini supaya didengar oleh kita semua, bisa kita paham,” tegasnya.
“Kemudian, pajak 10 persen itu diberlakukan kepada rumah makan, itu pun akan kita evaluasi,” tegasnya kembali.
Dalam penjelasan Wali Kota Palu didahapan aksi demonstrasi, terdengar suara teriakan dari para demonstrasi kata “BOHONG”, ketika Wali Kota Palu menyampaikan soal kenaikan PBB dan Pajak 10 persen.
Bahkan bukan itu saja, terdengar pula teriakan Wali Kota Konten dari suara aksi demonstrasi yang mengikuti aksi di depan halaman kantor DPRD Sulteng.zal
