Fasilitas Buruk di RSUD Undata Palu dan Minta Dirombak Managemen, Begini Tanggapan Direktur Herry Mulyadi

Tanpak depan gedung IGD RSUD Undata Palu yang baru dibangun.
Tanpak depan gedung IGD RSUD Undata Palu yang baru dibangun. FOTO : Mohammad Rizal/FileSulawesi.com

PALU, FILESULAWESI.COM – Desakan untuk merombak Managemen di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Undata Palu, datang dari Anggota DPRD Sulteng, Komisi IV, Marselinus, yang geram ketika melihat fasilitas pelayanan kesehatan begitu bobrok diberikan kepada pasien, saat melakukan Inspeksi Mendadak (SIDAK) langsung di hari ini, Selasa (23/9/2025).

BACA JUGA: Pelayanan Buruk di RSUD Undata Palu, Marselinus: Gubernur Harus Rombak Managemen

Bacaan Lainnya

“Kami melihat pasien bawa kipas angin sendiri. Ada bagian wc yang buntu, pintu rusak, pegangan tangga rusak, atap plapon sudah bocor, bagaimana pelayanan kesehatan bisa maksimal kalau seperti ini,” ungkap Marselinus kepada Filesulawesi.com.

BACA JUGA: RSUD Undata Palu: Rumah Sakit Rujukan di Sulteng, Pasien Bawa Kipas Angin Sendiri

“Masa rumah sakit rujukan, rumah sakit yang dianggap besar di Sulawesi Tengah, pasien bawa kipas angin. Ada alasan karena pembangunan lagi. Jadi, kalau pembangunan satu tahun, bangun sebelah, berarti satu tahun masyarakat merasakan siksa untuk dirawat di rumah sakit,” kesalnya menambahkan.

“Saya berharap, Gubernur dan Wakil Gubernur untuk merombak Managemen. Saya pikir, segera diubah, jangan lagi menunggu siapa-siapa, atau ada oknum yang memasang dia punya disitu, segera kasihan masyarakat kita. Kenapa masyarakat hari ini marah besar, karena itu, kita tidak memberikan pelayanan kesehatan terbaik,” ucapnya.

Menanggapi hal tersebut, Direktur RSUD Undata Palu, drg Herry Mulyadi, ia menyampaikan, memang benar apa yang disampaikan oleh Gubernur Sulteng untuk pasien sudah tidak menggunakan kipas angin lagi di ruang perawatan.

Namun itu tentunya butuh waktu, butuh tahapan, karena bangunan sementara dikerja yang berkapasitas standar di Sulawesi Tengah.

“Jadi begini, jadi betul pak Gub bilang tidak ada pakai kipas angin. Ini kan berproses, kan membuat sesuatu harus pakai anggaran. Sudah ada anggaran cuman tidak mungkin langsung semua. Kami sudah usulkan kemarin 50 unit AC, sudah masuk usulan,” urai drg Herry.

“Rumah sakit itu punya perencanaan akan tetapi kami melakukan pembenahan sesuai dengan kemampuaun anggaran, tidak bisa kita langsung mau sulap. Kami prioritas yang mana dahulu dibenahi. Kita tidak bisa perbaiki semua karena pelayanan jalan terus. Saya tahu banyak kekurangan, saya tidak pernah sampaikan sempurna,” urai drg Herry kembali.

Terkait adanya desakan untuk perombakan Managemen, ia beranggapan hal tersebut sah-sah saja dan tidak ada masalah, semuanya tergantung kebijakan pimpinan.

“Tidak apa-apa kalau mau dirombak managemen. Kalau misalnya jelek, tidak ada masalah. Kalau misalnya dianggap tidak berhasil, yah, saya rasa wajar pimpinan mengevaluasi, tidak ada masalah,” tutupnya.zal

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *