Tinjau Sungai Lembe, Gubernur Sulteng Dorong Normalisasi untuk Atasi Banjir di Tolitoli

Gubernur Sulawesi Tengah Anwar Hafid menyempatkan diri melakukan peninjauan ke kawasan Sungai Lembe. FOTO: IST

TOLITOLI, FILESULAWESI.COM – Dalam rangka kunjungan kerja sekaligus pelaksanaan Rapat Kerja Daerah (Rakerda) bersama Pemerintah Kabupaten Tolitoli, Gubernur Sulawesi Tengah Anwar Hafid menyempatkan diri melakukan peninjauan ke kawasan Sungai Lembe, yang selama ini dikenal sebagai salah satu titik langganan banjir di Tolitoli. Turut mendampingi dalam kunjungan tersebut, Bupati Amran H. Yahya.

BACA JUGA: Indeks Menabung Konsumen dan Indeks Kepercayaan Konsumen Sedikit Menurun di September

Bacaan Lainnya

Sungai Lembe sempat meluap dan merendam permukiman warga, termasuk di Desa Pangi dan Kelurahan Baru, saat hujan dengan debit tinggi mengguyur wilayah tersebut — jalan raya dan rumah penduduk tergenang akibat sungai tidak mampu menampung volume air yang meningkat. Di kejadian banjir sebelumnya, luapan Sungai Lembe juga pernah merendam sekitar 400 rumah warga.

BACA JUGA: Warga Besusu Barat di Palu Digemparkan dengan Penemuan Mayat di Bantaran Sungai

Gubernur Anwar Hafid menegaskan bahwa normalisasi Sungai Lembe menjadi salah satu prioritas yang harus segera dikerjakan. Ia mendorong Pemkab Tolitoli bersama instansi teknis provinsi untuk segera menyusun perencanaan rinci normalisasi, agar kapasitas aliran sungai bisa optimal menahan debit tinggi. “Kita harus atasi akar masalahnya, jangan hanya menangani akibatnya,” ujarnya saat meninjau lokasi.

Dalam kunjungan itu, Gubernur juga menyampaikan bahwa normalisasi sungai bukan hanya isu teknis semata, tetapi berkaitan erat dengan keselamatan warga dan keberlanjutan pembangunan di zona rawan banjir. Ia berharap prosesnya bisa berjalan cepat, berkelanjutan, dan tidak tersendat karena birokrasi.

Kehadiran Gubernur dan rombongan dalam peninjauan Sungai Lembe di Tolitoli menegaskan bahwa isu banjir menjadi bagian dari agenda penting Rakerda. Normalisasi sungai, menurut Gubernur, harus disinergikan dengan program pembangunan lainnya agar manfaatnya terasa langsung bagi masyarakat.(***)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *