Dinas Cikasda Sulteng Raih Penghargaan sebagai OPD Terinovatif Tahun 2025

Kepala Dinas CIKASDA Sulteng Andi Ruly Djanggola, perlihatkan penghargaan OPD Terinovatif Tahun 2025 yang ditetapkan oleh Gubernur Sulawesi Tengah dan dirilis oleh BRIDA Sulteng. FOTO: Mohammad Rizal/Filesulawesi.com

PALU, FILESULAWESI.COM – Dinas Cipta Karya dan Sumber Daya Air (CIKASDA) Provinsi Sulawesi Tengah dibawah kepemimpinan Kepala Dinas Dr Andi Ruly Djanggola, mencatatkan satu sejarah terbaik yakni dengan menerima penghargaan sebagai Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Terinovatif Tahun 2025 di Sulawesi Tengah.

BACA JUGA: Pengamat Hukum: Inisial R dan I Penuhi Unsur Pidana, Kasus Penipuan Jual Beli Mobil Korban Wartawan

Bacaan Lainnya

Raihan Penghargaan yang diterima diketahui ditetapkan pada 20 Oktober 2025 oleh Gubernur Sulawesi Tengah, Dr H Anwar Hafid, dan dirilis oleh Badan Riset dan Inovasi Daerah (BRIDA) Sulteng.

BACA JUGA: Ribuan Mahasiswa Penerima Beasiswa Berani Cerdas Setor Bukti Pembayaran UKT

Kepala Dinas CIKASDA Sulteng, Andi Ruly Djanggola, dalam keterangan resminya kepada sejumlah awak media, menyampaikan, bahwa transformasi digital menjadi fondasi utama perubahan pelayanan di Dinas Cikasda Sulteng.

Salah satu inovasi unggulan adalah aplikasi Irigasiku. Platform Irigasiku, memungkinkan masyarakat dan pengamat irigasi melaporkan langsung kondisi kerusakan jaringan irigasi melalui foto dan laporan berbasis aplikasi.

“Sekarang semua pelayanan berbasis digital. Masyarakat di lapangan bisa langsung melaporkan kerusakan irigasi, kemudian diverifikasi oleh pengamat dan menjadi bahan evaluasi serta perencanaan,” ungkap Kadis Andi Ruly Djanggola kepada redaksi Filesulawesi.com, saat ditemui di ruang kerjanya, Selasa (23/12/2025).

Ia melanjutkan, kehadiran aplikasi Irigasiku membawa efisiensi signifikan, khususnya dalam pengamatan lapangan. Sebelum aplikasi tersebut digunakan, pengamat irigasi harus turun langsung ke lokasi sehingga membutuhkan anggaran yang cukup besar.

“Kalau dulu harus ada anggaran perencanaan dan pembiayaan yang boros,” kata dia.

Irigasiku, menurutnya, merupakan hasil karya atau buatan dari tim internal CIKASDA Sulteng, bukan produk aplikasi dari kementerian.

Aplikasi tersebut dikembangkan oleh sejumlah ASN, CPNS, dan pegawai CIKASDA yang memiliki kemampuan teknologi digital, tanpa menggunakan anggaran APBD.

Aplikasi Irigasiku sendiri hanya diperuntukkan bagi irigasi kewenangan provinsi yang berjumlah sekitar 30 daerah irigasi.  Sementara irigasi kewenangan pusat sebanyak 6 daerah irigasi dan kabupaten/kota mencapai sekitar 480 daerah irigasi.

Selain Irigasiku, CIKASDA Sulteng juga mengembangkan aplikasi Padungku, sebuah program padat karya berbasis digital yang difokuskan pada penurunan angka kemiskinan ekstrem.

Aplikasi ini berhasil meraih peringkat keempat secara nasional, berada di bawah DI Yogyakarta, Jawa Tengah, dan Jawa Timur.

“Untuk wilayah Indonesia timur, CIKASDA Sulteng menjadi satu-satunya perwakilan di tingkat nasional,” sebut Kadis Andi Ruly Djanggola.

Penghargaan Padungku tersebut diserahkan langsung oleh Menteri Pemberdayaan Masyarakat, Muhaimin Iskandar, dan diterima oleh Gubernur Sulawesi Tengah.

Tak hanya di bidang inovasi digital, CIKASDA Sulteng juga mencatat prestasi lain melalui peresmian Masjid Raya Baitul Khairaat Sulawesi Tengah, yang meraih Rekor MURI untuk kubah terbesar pertama dan jam masjid terbesar keempat di dunia.

Selain itu, CIKASDA juga mengerjakan sejumlah proyek strategis, mulai dari pembangunan gedung, penataan lingkungan, penyediaan air minum dan air bersih MCK dengan progres hampir 95 persen, hingga pembangunan jaringan irigasi serta talud pengaman pantai di berbagai wilayah Sulawesi Tengah.

Capaian-capaian tersebut mengukuhkan CIKASDA Sulteng sebagai OPD yang dinilai berhasil menghadirkan inovasi nyata, efisiensi anggaran, serta pelayanan publik berbasis digital di Sulawesi Tengah.zal

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *