PALU, FILESULAWESI.COM – Kebiasaan petugas SPBU di desa Ampibabo Utara, Kecamatan Ampibabo, Kabupaten Parigi Moutong, curi star menjual BBM jenis pertalite bersubsidi pada waktu tengah malam, mendapat sorotan tajam dari warga setempat.
BACA JUGA: Tak Ada Lagi Kipas-Kipas Karena Pasien Kepanasan di RSUD Undata Palu
Hasilnya, karena diduga keseringan melakukan penjualan pada waktu tengah malam hari, sehingga masuk pada esok harinya, SPBU di desa Ampibabo Utara tersebut sudah tutup dengan alasan stok BBM habis.
Hal ini dikesalkan oleh salah seorang warga setempat, yang kesal dengan operator atau petugas SPBU, tidak mengindahkan aturan yang berlaku sesuai dengan jadwal pengisian BBM jenis pertalite bersubsidi.
BACA JUGA: Menteri Transmigrasi Tinjau Program Petik Kopi Hingga Serahkan Hewan Kurban di Sigi
“Ini sudah sering dilakukan petugas atau operator SPBU disini. Tidak ada pengawasan ketat, makanya mereka merajalela melakukan curi star ba jual BBM jenis pertalite. Jual BBM biasanya tutup jam 10 malam, tetapi ini sudah kelewatan batas,” kata salah seorang warga Ampibabo Utara, sambil merekam dengan kamera video, dugaan tindak penyelewengan yang dilakukan petugas SPBU tersebut.
“Antrian panjang itu Jergen, habis stok BBM pagi hari karena so diambil semua dengan jergen. Mana tidak marah kami, mau isi BBM pagi hari, SPBU so tutup alasan teada stok lagi,” katanya menambahkan.
Ia pun kesal kepada petugas keamanan di wilayah Ampibabo khususnya kepolisian yang jarang berada di lokasi SPBU, untuk melakukan pengawasan terhadap penjualan yang diduga ini bisa merugikan warga dan masyarakat banyak.
“Kalau bisa jadi catatan SPBU Ampibabo Utara. Sudah sering kami keluhkan tapi tetap tidak ada yang tindaki termasuk pihak keamanan disini,” kata dia.
“Jangan sampai warga disini marah dan meluapkan emosinya. Kami cukup sabar, tolong petugas keamanan, ditertibkan dulu,” harapnya.zal