PALU, FILESULAWESI.COM – Hasil keputusan Rapat Senat Luar Biasa yang dipimpin langsung Rektor Untad Palu Prof. Amar, menetapkan secara aklamasi memilih Prof. Dr. H. Djayani Nurdin, SE, M.Si sebagai Ketua Senat Untad Pengganti Antar Waktu (PAW) di sisa masa jabatan periode 2019-2023.
Diketahui, masa waktu kepemimpinan Ketua Senat Untad baru ini tinggal menyisahkan tiga bulan masa kerja, dengan berakhir pada bulan Juli 2023 mendatang.
Ketua Senat Untad Prof. Djayani dalam keterangan resminya kepada awak media ini, mengulas terlebih dahulu prosesi pemilihan Senat Untad yang menggantikan posisi Ketua Senat lama Prof. Dr. Ir. H. Muh Basir Cyio SE MS.
“Kami anggota Senat menanyakan kepada seluruh anggota Senat siapa yang pantas memimpin sidang apakah Sekretaris Senat atau Rektor. Terjadi dua pendapat, satu pendapat bilang yang pimpin tetap sekretaris dan satu pendapat yang bilang Rektor, dengan alasan yang mengundang untuk rapat senat adalah Rektor bukan sekretaris Senat. Setelah ada penjelasan kita sepakati, Rektor yang pimpin sidang rapat Senat sesuai dengan amanah dari Kementerian Pendidikan RI. Prof. Basir Cyio diganti sebab sesuai dengan aturan, keanggotaan senat dapat dibatalkan kalau memperoleh sanksi sedang atau berat,” urainya kepada FileSulawesi.com.
“Lalu dalam pembahasan untuk pemilihan Ketua Senat, dengan memperhatikan sisa antar waktu tinggal tiga bulan dan tidak ada permasalahan mendasar dalam permasalahan di Senat, maka disepakati secara aklamasi saya sebagai Ketua Senat menggantikan Prof. Basyir Cyio. Dipilihnya saya oleh anggota Senat dengan memperhatikan kapabilitas dari seorang yang dianggap bisa memimpin Senat dengan waktu yang tinggal tiga bulan tadi,” katanya menambahkan.
Kemudian, setelah terpilih secara aklamasi, Prof. Djayani menyampaikan kepada seluruh anggota Senat yang hadir, salah satu hal yang sangat mendasar dalam benak pikirannya ialah bagaimana mengembalikan marwah kampus Untad untuk menjadi yang lebih baik lagi.
Namun, hal itu tentunya tidak terlepas oleh support dan dukungan penuh dari seluruh anggota Senat serta civitas akademika, dalam upaya mendorong percepatan dan perbaikan kampus Untad Palu.
“Ini merupakan tugas berat dan ini amanah, saya ucapkan terimakasih kepada teman-teman yang telah memberikan kepercayaan kepada saya, untuk membawa Untad lebih baik lagi,” ungkapnya.
“Masa kita kalah dengan kampus Unismuh, Kendari, Gorontalo. Padahal sebelum gempa lalu, kita masih masuk urutan rangking 20-30 se-Indonesia, sementara sekarang kita malah kalah sama Unismuh, kan aneh. Padahal, dosen-dosen Unismuh banyak belajar sama kita,” katanya.
Menurutnya, dalam upaya memperbaiki dan membangun marwah kampus Untad kembali ialah dengan menyelesaikan tugas penting atau prioritas utama dalam waktu tiga bulan kedepannya yakni soal masalah STATUTA.
“Hal prioritas yang saya lakukan selama masa tiga bulan ini, bagaimana menyelesaikan permasalahan STATUTA dengan mendorong seluruh anggota Senat untuk mulai bekerja hari ini dalam menyelesaikan problem Statuta tadi,” sebutnya.
“Kita harus membentuk tim-tim dalam bentuk komisi-komisi yang membahas soal STATUTA sambil menunggu OTK. STATUTA sendiri belum bisa dibahas karena OTK nya belum kita terima. OTK ini langsung dari Kementerian Pendidikan, informasi dari Rektor, OTK nya ada di Minggu depan ini. Kita berharap bersama, setelah OTK telah dikeluarkan, tim segera membahas dan menyelesaikan seluruh permasalahan yang dibahas di dalam STATUTA tadi,” tutupnya.zal