PALU, FILESULAWESI.COM – Pengurus Perempuan PGRI Provinsi Sulawesi Tengah bersama Pengurus Perempuan PB PGRI, melaksanakan kegiatan dialog interaktif dengan topik pembahasan, konsisten dalam menyuarakan dan mengkampanyekan isu-isu perempuan.
Turut hadir sebagai pembicara, Pengurus Perempuan PB PGRI Dr. Hj. Euis Karwati, M.Pd, Ketua PGRI Provinsi Sulawesi Tengah Syam Zaini, S.Pd, M.Si, Ketua Pengurus Perempuan PGRI Sulteng Nurhayati Nadra, M.Pd, Capacity Building Specialist/ Project Management Education Internasional Asia Pasific Desry Yuniafitri Darwin, MA, serta Perwakilan dari Pengurus Perempuan PGRI Kota Palu, Pengurus Perempuan PGRI kabupaten Sigi dan Pengurus Perempuan PGRI kabupaten Donggala.
Pelaksanaan dialog interaktif tersebut dilaksanakan dan bertempat di Aula Gedung Guru Indonesia Provinsi Sulawesi Tengah, Minggu (24/9/2023).
PB PGRI sendiri diketahui telah melaksanakan kerja sama dengan Education Internasional yang konsen dalam membahas isu-isu perempuan, sejak dari tahun 2018 lalu.
Ketua PGRI Provinsi Sulawesi Tengah Syam Zaini, dalam sambutannya (sebelum membuka kegiatan dialog interaktif), mengapresiasi atas pelaksanaan dialog interaktif, dimana ini merupakan salah satu bentuk kegiatan positif yang digagas oleh Pengurus Perempuan PGRI.
“Kedatangan dari PB PGRI, merupakan penguatan program Mandatori melalui Optimalisasi Tugas dan Fungsi APKS PGRI, SLCC PGRI, LKBH PGRI dan DKGI PGRI,” urainya kepada FileSulawesi.com.
Senada dengan itu, Ketua Pengurus Perempuan PGRI Provinsi Sulawesi Tengah, Nurhayati Nadra, menjelaskan, bahwa eksistensi Perempuan PGRI Sulteng dalam organisasi, terus bergerak berjuang bersama melaksanakan program-program yang telah disusun bersama, tentunya tidak terlepas dari PO yang ada.
“Meskipun ditengah kesibukan masing-masing bagi Perempuan PGRI, namun tetap dan terus berkomitmen akan selalu bergerak cepat, dalam menjalankan program sesuai dengan PO yang ada,” kata dia.
“Banyak permasalahan yang disampaikan oleh Guru Perempuan dalam diskusi kali ini. Namun itu semua, tidak membuat mereka, kita, untuk tidak ikut ambil bagian dalam memajukan Perempuan PGRI di Sulawesi Tengah,” sebutnya.
Hal ini, menurut Ati, nama panggilannya, dengan beragam keterbatasan yang dimiliki, khususnya bagi pengurus Perempuan PGRI yang ada di Kabupaten dan Kota Palu, semangat dalam inovasi, semangat dalam menyelesaikan problem yang dihadapi oleh Perempuan PGRI, merupakan satu senyawa yang terus disuarakan.
“Dari permasalahan itu kita bisa bangkit, maju bersama. Dari permasalahan itu, kita bisa melangkah maju bersama. Jangan jadikan permasalahan dan keterbatasan, untuk kita tidak berbuat demi membesarkan Perempuan PGRI di Sulawesi Tengah,” ungkap Ati.
“Dibutuhkan kerja-kerja kolaboratif, agar bisa bersinergi dengan stakeholder yang ada,” jelasnya.
Sementara itu, Capacity Building Specialist/ Project Management Education Internasional Asia Pasific Desry Yuniafitri Darwin, MA, menjelaskan, bahwa organisasi perempuan ini akan terus menyuarakan keterwakilan perempuan, di kepengurusan organisasi serta menjadi mitra sejajar dengan kaum pria.zal