PALU, FILESULAWESI.COM – Pasangan Bakal Calon Gubernur-Wakil Gubernur Sulawesi Tengah Dr. H. Anwar Hafid-dr. Reny A. Lamadjido, didampingi petinggi partai politik koalisi, diantaranya Pengurus DPW PBB Sulteng, Sekkum DPW PKS Sulteng Rusman Ramli, Sekkum DPD Partai Demokrat Hidayat Pakamundi, menggelar Konferensi Pers bersama awak media di kediaman Anwar Hafid, Minggu (7/7/2024) siang.
Dr. H. Anwar Hafid yang didampingi istri tercinta Sry Nirwanti Bahasoan, kepada awak media berjanji, jika nantinya diberi amanah warga Sulawesi Tengah menjadi Gubernur Sulawesi Tengah, tegas untuk tidak memberikan izin bagi perusahaan tambang ilegal yang beroperasi di wilayah Sulawesi Tengah.
“Saya melihat bahwa tambang ilegal itu persoalanya karena tidak ada ketegasan pemerintah. Kalau saya jadi Gubernur, saya tidak perduli, saya hentikan, saya tidak keluarkan izinnya, ini yang perlu dicatat,” urainya kepada FileSulawesi.com.
Kemudian ia menambahkan, sebagai komitmen yang ia bangun tersebut, karena berangkat dari pengalaman semasa menjadi Bupati Morowali dua periode, sudah ada sekitar 200 lebih yang ia cabut izin karena tidak sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
“Dan ini ada buktinya, rekam jejaknya jelas, tahun 2013, ketika konsul KPK, maka bupati yang paling banyak mencabut izin itu adalah saya,” sebutnya.
“Lebih dari 200 izin saya cabut karena tidak sesuai dengan ketentuan,” tegasnya.
Pernyataan tegas dari Bakal Calon Gubernur Sulawesi Tengah tersebut keluar karena adanya pertanyaan dari salah seorang awak media yang menanyakan perihal maraknya perusahaan tambang illegal, beroperasi di Sulawesi Tengah.zal