PALU, FILESULAWESI.COM – Aksi penolakan atas kedatangan Peter Youngren, ke Kota Palu, direncanakan pada tanggal 30 Januari-2 Februari 2025 mendatang, mendapat reaksi keras dari Forum Ummat Islam (FUI) Sulawesi Tengah.
BACA JUGA: Pemkot Palu Jalin Kerja Sama Manfaat Kartu Identitas Anak dengan Millenium Waterpark
Peter Youngren, diketahui dalam kegiatan tersebut bakal menggelar Festival Persahabatan, yang sebelumnya diagendakan bertempat di lapangan Vatulemo namun ditolak dan penyelenggara kegiatan berencana bakal menggelar di Gedung Gelora Bumi Kaktus (GBK), Kota Palu.
Aksi penolakan kedatangan Peter Youngren, termuat dalam makmulat aksi yang dimuat dalam selebaran-selebaran saat aksi massa mendatangi kantor DPRD Sulteng dan kantor Gubernur Sulteng, Jumat (24/1/2025) siang.
Selain itu, sejumlah orator aksi pun demikian ikut menyampaikan terkait dengan bentuk penolakan keras agar kegiatan Peter Youngren di kota Palu, tidak dilaksanakan.
Dalam maklumat FUI Sulteng, ada lima poin utama yang disampaikan, yakni:
- Kepada Gubernur Sulawesi Tengah agar meneliti dengan seksama, melihat kembali dengan cermat, kegiatan-kegiatan Peter Youngren, yang selama ini telah meresahkan dan mengganggu kerukunan umat beragama.
- Meminta Gubernur Sulteng agar mencabut izin penggunaan gedung Gelora Bumi Kaktus (GBK) yang akan menghadirkan tokoh intoleran, Peter youngren.
- Kepada Pihak Keamanan agar tidak mengeluarkan izin keamanan untuk kegiatan Festival Persahabatan yang akan menghadirkan tokoh intoleran Peter Youngren.
- Meminta kepada pemuka Agama, Forkopimda, FKUB, Aparat Keamanan, untuk mempertemukan dengan panitia penyelenggara untuk bersama-sama membicarakan kegiatan problematis ini.
- Mengajak seluruh umat Islam menjaga persatuan dan kerukunan antar sesama. Penolakan terhadap Peter Youngren, bukan penolakan terhadap agama tertentu, tetapi penolakan pada sikap-sikap intoleran.
Disela-sela aksi menyampaikan oratornya, satu Anggota DPRD Sulteng dari Fraksi Partai Demokrat, Samiun L. Agi, yang datang terlambat karena alasan dari menyelesaikan kegiatan Rapat Paripurna DPRD Sulteng, menyampaikan, terhadap apa yang menjadi tuntutan dari tokoh agama, ormas Islam, merupakan sebuah hal yang juga perlu disikapi dengan serius.
“Saya menyampaikan permohonan maaf sedikit keterlambatan kami. Saat ini teman-teman kami juga sedang melaksanakan proses acara Rapat Paripurna pertama di awal tahun 2025. Sebenarnya apa yang menjadi kerisauan teman-teman kami semua, kami dari DPRD Sulteng mewakili pimpinan dan teman-teman tentu menanggapi ini merupakan sebuah hal yang juga perlu kami sikapi dengan serius,” kata Samiun kepada FileSulawesi.com, di depan massa aksi penolakan Peter Youngren, Jumat (24/1/2025) siang.
“Namun pada kesempatan ini saya tidak bisa memberikan sebuah kepastian karena mekanisme di DPRD dan nanti saya sampaikan kepada pimpinan bahwa teman-teman dari Forum Ummat Islam Sulteng yang ada di kota Palu, sangat keberatan dengan kehadiran Peter Youngren, yang dirangkaikan dengan kegiatan yang kita kenal dengan festival persahabatan, di Kota Palu,” katanya menambahkan.
Kembali ia ingatkan, jika memang hal ini menjadi sebuah tuntutan tentu akan pula berpikir dari segi manfaat dan segi buruknya.
“Tentu, kita mencintai Sulawesi Tengah ini. Kita tidak menginginkan ada gesekan-gesekan di daerah yang kita cintai ini, yang sudah sekian lama berjalan aman dan damai. Kerukunan antar beragama begitu bisa kita junjung dengan tinggi, tentu kita tidak menghendaki lagi ada gesekan-gesekan,” ungkap Samiun.
“Kalau memang ini sangat krusial tidak dilaksanakan di kota Palu, maka akan kami sampaikan kepada pimpinan DPRD untuk menyikapi, apa yang menjadi tuntutan dari saudara-saudara sekalian,” tutupnya.zal