Peter Youngren Sebut Dapat Izin Gelar Festival Persahabatan di GBK Palu Besok

Peter Youngren (kiri), bersama penerjemah bahasa Inggris
Peter Youngren (kiri), bersama penerjemah bahasa Inggris. FOTO: Mohammad Rizal/FileSulawesi.com

PALU, FILESULAWESI.COM – Panitia Penyelenggara menghadirkan, Peter Youngren, dalam kegiatan Festival Persahabatan, yang rencananya digelar di Gedung Gelora Bumi Kaktus (GBK) kota Palu, sejak dari tanggal 30 Januari-2 Februari 2025.

BACA JUGA: Pemkot Palu Jalin Kerja Sama Manfaat Kartu Identitas Anak dengan Millenium Waterpark

Bacaan Lainnya

Peter Yougren sendiri dikenal sebagai Peter Ljunggren, adalah seorang penginjil, pendeta, dan penulis Kristen Kanada. Dia adalah pendiri World Impact Ministries, sebuah organisasi Kristen internasional dengan jangkauan di lebih dari 100 negara (sumber Wikipedia).

Meskipun kedatangan Peter Youngren ke kota Palu mendapat reaksi keras penolakan dari sejumlah Organisasi Islam di Sulawesi Tengah, khususnya di kota Palu.

Namun, Peter Youngren sendiri tetap menggelar Festival Persahabatan karena telah mendapatkan izin pelaksanaan dari otoritas pemerintah setempat.

Dalam konferensi Pers bersama awak media, Peter Youngren didampingi oleh Penerjemah Bahasa Inggris, mengemukakan beberapa jawaban dari pertanyaan yang diajukan oleh awak media.

Beberapa pertanyaan yang ditanyakan diantaranya sekaitan dengan bagaimana tanggapan, Peter Youngren, terkait penolakan kedatangannya di kota Palu saat mengikuti kegiatan Festival Persahabatan.

“Saya mau katakan buat mereka yang protes kepada saya, saya tidak pernah menganggap mereka adalah orang-orang jahat, saya yakin mereka juga lakukan dengan tulus, karena berdasarkan keyakinan mereka, mereka pikir baik,” kata Peter Youngren kepada FileSulawesi.com, disela-sela kegiatan makan malam persahabatan, bertempat di Ballroom Aston Hotel Palu, Rabu (29/1/2025) malam.

“Tetapi saya juga berpikir mereka belum mengenal saya secara benar, saya pikir mereka membandingkan saya dengan pendeta-pendeta yang pernah mereka dengar. Karena saya sendiri tidak pernah menganggap satu agama lebih baik dari agama yang lain, tidak pernah. Bukan hanya disini, di Palu, dimanapun di belahan dunia manapun. Jadi, saya tidak ada namanya rasa sakit hati, seperti itu,” sambung Peter Youngren.

“Tetapi harusnya Negara kita kan harusnya Negara bebas beragama, jadi mereka juga bebas untuk protes,” katanya menambahkan.

Kemudian, pertanyaan berikutnya sekaitan dengan apakah tetap melaksanakan kegiatan Festival Persahabatan di GBK besok, meskipun dengan gelombang protes dari Ormas Islam? Peter Youngren, pun menjawab dengan beberapa poin penting.

“Kita sudah mendapatkan izin dari pemerintah disini untuk melakukan kegiatan Festival Persahabatan. Pemerintah disini punya otoritas, itu bukan otoritas saya untuk memutuskan, saya hanya datang untuk melayani, tetapi pemerintah telah memberikan kami izin,” ungkap penginjil asal Kanada ini.

“Jadi, kami tetap melaksanakan-nya berdasarkan izin yang diberikan,” kata Peter Youngren lagi.

Soal pertanyaan siapa peserta yang dihadirkan pada kegiatan Festival Persahabatan, Peter Youngren mengharapkan, semakin banyak masyarakat yang hadir, itu bagian dari harapannya.

“Saya tidak tahu berapa banyak yang datang, kami harap ruangan yang ada bisa full terisi. Biasanya mungkin beberapa yang datang. Dan ketika orang sudah menyaksikan apa yang terjadi, akan ada orang-orang lain yang akan datang, dan keadilan itu semakin hari semakin meningkat, begitu pengalaman kami biasanya,” jelas Peter Youngren kepada awak media.zal

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *