PALU, FILESULAWESI.COM – Kepala Sekolah (Kepsek) SMK Bina Potensi Palu, Marsan, angkat bicara sekaitan dengan belasan siswanya keracunan diduga akibat makan Makanan Bergizi Gratis (MBG), yang disediakan oleh mitra atau penyedia Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Badan Gizi Nasional (BGN), beralamat di jalan Anoa, Kota Palu.
BACA JUGA: Penanggung Jawab KSPPI Dapur Makanan Bergizi Gratis Jalan Anoa Diam Membisu
Kepada sejumlah awak media, saat ditemui diruangannya, Marsan, menceritakan, jumlah siswa yang keracunan sebanyak 12 siswa. Empat siswa diantaranya langsung diatasi dengan pertolongan pertama (meminum air kelapa serta obat), sisanya delapan siswa dibawah ke rumah sakit terdekat karena alami sakit parah.
BACA JUGA: Verifikasi Rampung, Dua Calon Ketum Melaju ke Kongres PWI 29-30 Agustus 2025
Kejadiannya tepat hari Rabu (27/8/2025) siang, biasanya penyedia paket MBG antar makanan sebelum pukul 12.00 siang (hari pertama dan kedua. SMK Bina Potensi Palu baru tiga hari dapat paket MBG dari penyedia).
Namun hari ketiga, Rabu kemarin, paket MBG diantar pukul 13.00 siang lewat. Akibat anak-anak sudah kelaparan, sehingga mereka langsung makan.
Kemudian, lanjut Marsan, ada juga siswa yang sempat merasakan bahwa ikannya ketika kena lidah langsung gatal (dibuktikan juga dengan guru, benar bahwa ikan itu gatal). Sehingga ada siswa yang tidak makan ikan itu, dugaan kami ikan cakalang.
“Karena keracunan dan parah sekali, siswa tersebut sesak napas, sakit perut, kepala sakit, mata merah, berbintik-bintik, gatal, panas badan, 30 menit reaksinya setelah anak-anak makan,” kata Kepsek Marsan kepada Filesulawesi.com. Akui juga hari pertama diantar nasi-nya mentah.
“Dugaan saya ikan Cakalang yang sudah lama dan tidak layak di konsumsi lagi. Kita saja orang sehat, apalagi yang sudah kadaluwarsa. Ikannya kering, digoreng sampai keras, ketika di makan itu langsung gatal,” katanya menambahkan.
Kemudian ia melanjutkan, sebagaimana informasi yang diterima melalui Group WA, untuk beberapa hari kedepan tidak ada pengantaran paket MBG, sampai dengan waktu yang belum dipastikan.
“Untuk sementara, informasi yang mereka sampaikan melalui Grup WA, beberapa hari kedepan belum bisa dipastikan pendistribusian MBG lagi, karena masih dalam proses pengujian lab sampel makanan yang diduga keracunan (sampel dibawah ke lab),” ungkap Marsan, seraya menyampaikan kalau anak-anak yang dirawat sudah kembali dan telah beraktivitas kembali di sekolah hari ini.
Tentunya, berkaca dari kejadian dan pengalaman yang dialami oleh siswa-siswanya, ia berharap kepada penyedia paket MBG, agar lebih berhati-hati lagi kedepannya dalam menyediakan paket MBG kepada siswa-siswa di sekolah.
“Kalau kami berharap, mudah-mudahan dengan kejadian ini, menjadi pengalaman buat mereka (penyedia MBG), sehingga akan lebih hati-hati lagi kedepan,” tutupnya.zal