Kepala Bapenda Kota Palu Dorong Metode Pembayaran KRIS ke Pelaku Usaha Sari Laut

Kepala Bapenda Kota Palu, Imran Lataha, didampingi Plt Sekretaris Syarifuddin. FOTO: Mohammad Rizal/Filesulawesi.com
Kepala Bapenda Kota Palu, Imran Lataha, didampingi Plt Sekretaris Syarifuddin. FOTO: Mohammad Rizal/Filesulawesi.com

PALU, FILESULAWESI.COM – Kepala Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Kota Palu, Imran Lataha, resmi dilantik Wali Kota Palu Hadianto Rasyid, beberapa waktu lalu.

BACA JUGA: Pajak Sari Laut 5 Persen Berlaku September, Syarifudin: Ada Penurunan PAD Tahun Ini

Bacaan Lainnya

Sebelumnya, Imran Lataha diketahui menjabat sebagai Asisten III Bidang Adiministrasi Umum di Sekretariat Daerah (Setda) Kota Palu.

Imran Lataha, saat ditemui sejumlah awak media di ruangannya, Rabu (8/10/2025) siang, menjelaskan, salah satu upaya Pemerintah Kota Palu dalam mengintensifkan PAD dari jenis pajak untuk usaha sari laut dan sejenisnya di Kota Palu, yakni dengan mendorong penggunaan KRIS sebagai metode pembayaran non tunai.

BACA JUGA: Kadis ESDM Sulteng: Tolak Usulan WPR Jika Tak Sesuai Aturan PERDA

“Ini salah satu terobosan saya agar bisa terbangun dengan baik. Karena siapapun nanti pejabat kedepannya, dia tinggal melanjutkan dari yang belum sempurna,” kata Imran Lataha kepada redaksi Filesulawesi.com.

“Memang penerapan awal menggunakan KRIS tidak begitu baik, tidak mudah, namun lama-lama nanti terbiasa. Contohnya, kalau mau makan di sari laut A misalnya, karena dia sudah menggunakan metode pembayaran KRIS maka kita bukan uang tunai yang dibawa tetapi menggunakan non tunai,” katanya menambahkan.

Metode KRIS ini juga bermanfaat salah satunya ialah bagaimana menjaga kejujuran. Memanfaatkan Bank Indonesia untuk mendorong digitalisasi. Jadi, mereka sudah menggunakan KRIS sehingga terbiasa dengan menggunakan pembayaran non tunai.

“Ini juga agar tidak ada saling curiga. Bagaimana caranya, kita membuat fasilitas layanan, kita yang siapkan, jangan mereka, jangan bebankan Sari Laut. Kita buatkan rekeningnya, itu bentuk pelayanan kita supaya mereka terbiasa jujur,” kata Imran Lataha.

“Kita berupaya menerapkan dan Bank Indonesia mendukung itu. Cuman terlebih dahulu kita membangun DATA. Sehingga kita masuk pelan-pelan. Perlu tahapan, ini tidak mudah. Salah satu tujuan pemerintah itu juga bagaimana mendorong untuk menjaga keamanan. Uangnya aman, masuk di rekening masing-masing,” jelasnya.zal

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *