PALU, FILESULAWESI.COM – Kepala Kejaksaan Tinggi (Kajati) Sulteng yang baru, Nuzul Rahmat R, mengaku punya ikatan emosional yang kuat dengan Kota Palu.
BACA JUGA: Reses di Kelurahan Lolu Selatan, Anugrah Pratama Kagumi Kekompakan dan Gotong Royong Warga
Ia pernah tinggal di Palu dan melalui masa kecilnya di kawasan Kamonji, Palu Barat, lebih dari 4 dekade silam.
Kini takdir telah memanggilnya pulang untuk menahkodai Institusi Adhyaksa di Bumi Tadulako, Sulteng.
“Kebanggaan kita semua, seorang putra daerah kembali bertugas di daerah,” ucap Gubernur Dr. H. Anwar Hafid, M.Si pada acara malam ramah tamah di Hotel Santika, Kamis (17/7/2025).
BACA JUGA: Mobil Dinas DPRD Ikuti Layanan BLUE di Dishub Sulteng
Hadir di acara, Wagub dr. Reny A. Lamadjido, Dirjen Pemberdayaan Kementerian Pekerja Migran Indonesia Dr. M. Fachri, Sekretaris Daerah Dra. Novalina, Wakapolda Sulteng Brigjen Pol Dr. Helmi Kuarta Kusuma P. Rauf, jajaran forkopimda Sulteng, perangkat daerah, jajaran kejaksaan Sulteng dan stakeholder terkait.
Kenangan indah masa lalu yang membekas itu, diharapkan makin memperkuat sinergitas dan harmonisasi antara Kejaksaan Tinggi (Kejati) dengan pemerintah provinsi dalam membangun Sulteng lewat 9 program prioritas (Nawa Cita) BERANI.
“Mudah-mudahan kita senantiasa bersinergi dan (pemerintah provinsi) mendapatkan pengawalan dalam membangun Sulawesi Tengah yang lebih baik,” harapnya kepada Kajati baru.
Gubernur Dr. Anwar Hafid juga menerangkan banyak sekali perubahan yang dialami daerah ini.
Dari yang dulu hanya 1 kota dan 3 kabupaten, sekarang telah menjadi 1 kota dan 12 kabupaten.
Ditambah lagi pada saat ini, Sulteng merupakan ‘bintang dunia’, destinasi investasi global yang menyedot lebih dari 20 ribu Tenaga Kerja Asing (TKA) bekerja di kawasan industri nikel terbesar dunia, di wilayah timur Sulteng, tepatnya di Kabupaten Morowali dan Morowali Utara.
Tak hanya itu, lebih dari 300 ribu tenaga kerja dalam negeri juga membanjiri dua kabupaten tersebut dan menjadi magnet ekonomi nasional yang hebat.
Hal ini menciptakan efek domino positif bagi pertumbuhan ekonomi Sulteng yang terangkat hingga menduduki peringkat dua nasional.
Sulteng juga menjadi daerah pengekspor durian yang kini merajai pasar Tiongkok sejak dibukanya akses pengiriman langsung dari pelabuhan Pantoloan.
Terkhusus Palu, gubernur memberikan atensi, pembangunannya semakin bergeliat dan kotanya jadi makin ramai pascabencana 2018.
“Luar biasa kemajuan daerah ini,” terang Gubernur Anwar Hafid tentang pesatnya kemajuan Sulteng dan khususnya Kota Palu yang penuh kenangan bagi Kajati Nuzul Rahmat.
Sementara Kajati Nuzul Rahmat dalam sambutannya, memohon dukungan dari berbagai pihak dalam melaksanakan tugas-tugasnya sebagai Kajati Sulteng.
“Mohon kami bisa diterima di kota yang penuh kenangan ini,” ucapnya yang telah melalui penugasan panjang di berbagai daerah hingga akhirnya pulang ke Palu.
Terselip pula harapan kajati untuk nostalgia dan mencari teman-teman masa kecilnya saat dulu tinggal di Kamonji, Palu Barat.
“Saya kembali akan mencari teman-teman masa kecil,” ungkapnya.
Acara semakin hangat dengan penampilan olah vokal yang memukau secara bergilir dari Kajati, Wakapolda dan Gubernur Dr. Anwar Hafid yang berduet dengan Ketua TP PKK Ny. Sry Nirwanti Bahasoan dengan iringan gitar dari Wagub dr. Reny A. Lamadjido membawakan lagu ‘Bintang’.(***)