PALU, FILESULAWESI.COM – Kasus penyalahgunaan, pemakaian atau mengkonsumsi sabu jenis narkoba menjadi sarang penyakit di Kota Palu. Belum lama ini, kasus penyalahgunaan narkoba telah masuk di tingkat remaja. Bahkan ada satuan pendidikan telah melakukan rehabilitasi terhadap siswanya yang diketahui dan diduga menggunakan sabu jenis narkoba.
BACA JUGA: Kejari Palu Ungkap Perselisihan Biaya Tagihan Ratusan Juta Rupiah Antara RSAP dengan PLN
Begitu tingginya angka penyalahgunaan narkoba di Kota Palu, termasuk di wilayah Provinsi Sulawesi Tengah, apakah perlu ada fasilitas yang disediakan oleh pemerintah daerag untuk melakukan rehabilitasi atau melakukan rawat inap bagi penyandang narkoba?
BACA JUGA: Dugaan Oknum Inisial AG Calon Profesor Dosen UIN Datokarama Palu Setubuhi SL
Menyikapi terhadap tidak adanya fasilitas rawat Inap bagi pemakai narkoba, Kepala Kejaksaan Negeri (Kejari) Palu Mohamad Rohmadi, melalui Kasi PIDUM Intik Astuti, dalam keterangan resminya kepada sejumlah awak media menjelaskan, bahwa Rumah Sakit Anutapura Palu (RSAP) telah lama menyediakan fasilitas rehabilitasi narkoba, namun bukan untuk rawat inab.
“RSAP sudah lama menyediakan rehababilitasi, catatan hanya rehab jalan, bukan rehab rawat inab,” kata Intik Astuti kepada redaksi Filesulawesi.com.
Kemudian menurutnya, pembahasan atas kesediaan fasilitas rawat inab yang disediakan oleh Pemerintah daerah sudah berulangkali disampaikan dalam setiap pertemuan dengan sejumlah OPD teknis di Lingkup Pemkot Palu. Namun lagi dan lagi, belum menemukan solusi terhadap permasalahan utama soal menyediakan fasilitas rawat inap bagi pengguna narkoba di Kota Palu.
“Ini sudah menjadi suatu pembahasan saya disetiap rapat pertemuan dengan BNN, dengan seluruh OPD teknis termasuk Kesbangpol. Ini yang menjadi permasalahannya. Kami APH telah berusaha untuk melakukan bagaimana untuk Sulawesi Tengah khususnya kota Palu, orang semua yang terkena narkoba akan kami lakukan rehab. Akan tetapi, harus sarana dan prasarana mendukung,” urainya.
“Saat ini, rehab untuk rawat inap masih di Badoka Makassar, Sulsel. Jadi, kemarin ada yang rehabnya tiga bulan dan empat bulan, Alhamdulillah sudah dilaksanakan. Moga-moga nanti kalau disini, di sulteng, ada balai rehab untuk rawat inap yang gratis. Kita akan lakukan lagi mungkin lebih banyak RJ narkotika,” tutupnya.zal






