FILESULAWESI.COM – Kedatangan dan mulainya berkantor Fédération Internationale de Football Association (FIFA) di Indonesia tanggal 10 Oktober 2023, Stadion Gelora Bung Tomo (GBT) Surabaya, sebagai perhelatan pembukaan Piala Dunia U-17, diulas dalam topik berikut ini.
Rencananya kantor FIFA di Indonesia berlokasi di lantai 12 Menara Mandiri II Kawasan Sudirman, Jakarta Selatan. Terdapat 86 ruangan yang sudah disiapkan PSSI untuk aktivitas FIFA selama berkantor di Jakarta.
Sebagaimana dikutip dari laman CNN Indonesia, kepada FileSulawesi.com, Ketua Umum PSSI Erick Thohir, menyebut, FIFA akan mulai berkantor di Indonesia mulai 10 Oktober mendatang untuk memantau penyelenggaraan Piala Dunia U-17 2023.
Hal itu disampaikan Erick, setelah berkoordinasi dengan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo tentang Piala Dunia U-17 2023 di Mabes Polri, Jakarta, Selasa (19/9/2023).
“FIFA akan mulai berkantor di Indonesia tanggal 10 Oktober. Lalu tanggal 27 Oktober seluruh persiapan Piala Dunia U-17, harus 100 persen dan siap terlaksana. Makanya kami ingin bertemu dengan kepolisian untuk sinkronisasi agar Piala Dunia U-17 maksimal,” kata Erick.
Kehadiran dan keputusan FIFA berkantor di Indonesia tak lepas dari pemantauan penyelenggaraan Piala Dunia U-17 2023. Sebab sebelum turnamen junior level dunia itu bergulir, Presiden FIFA Gianni Infantino juga akan datang langsung ke Jakarta.
Gianni direncanakan datang ke Jakarta pada 9 November mendatang. Erick mengatakan, Presiden RI Joko Widodo akan menyambut Gianni sebelum Piala Dunia U-17 2023 mulai bergulir pada 10 November 2023.
“Tanggal 9 November Presiden FIFA akan hadir langsung melakukan kegiatan dengan Presiden Jokowi,” ujar Erick.
Selain itu, Erick juga memberi alasan pembukaan Piala Dunia U-17 2023 di Stadion Gelora Bung Tomo (GBT) Surabaya bukan di Jakarta International Stadium (JIS).
Erick menyampaikan alasan Stadion GBT digunakan untuk seremoni pembukaan sekaligus venue Grup A berkenaan dengan target penonton yang ditetapkan FIFA selama ajang dua tahunan itu berlangsung.
“Kita ada target dari FIFA untuk memenuhi 10 ribu sampai 18 ribu penonton setiap pertandingan. Itu kenapa FIFA dan PSSI mendiskusikan venue setelah hasil undian keluar,” kata Erick.
Erick menyampaikan, keinginan FIFA agar penonton tersebar rata di setiap venue pertandingan. Karena itu, Timnas Indonesia U-17 ditempatkan di Surabaya karena di tiga tempat lain yakni Jakarta, Bandung, dan Solo, sudah ada tim-tim besar yang bertanding.
“Kemarin terlihat setelah undian bahwa memang kita mendapat grup yang baik, tidak ringan, ada Panama, Maroko dan Ekuador. Artinya daya dongkrak daripada penonton timnas itu penting untuk pemerataan ticketing. Makanya dari hasil keputusan FIFA sendiri ditaruh di Surabaya, kita sendirian di Surabaya,” ujarnya.
Perhelatan akbar yang melibatkan 24 negara ini dihelat pada 10 November-2 Desember. Sebagai tuan rumah, Timnas Indonesia U-17 berada di grup A, bersama Ekuador, Panama, dan Maroko.(***)