Beli Beras Harus Ngutang, Ini Komitmen Gunardi AK Calon Bupati Tolitoli Jika Terpilih

Calon Bupati Tolitoli periode 2024-2029 Gunardi AK. FOTO : Mohammad Rizal/Filesulawesi.com

PALU, FILESULAWESI.COM – Atas dasar mengakomodir kepentingan ekonomi masyarakat Kabupaten Tolitoli, Gunardi AK, berniat maju pada Pemilihan Bupati Tolitoli tahun 2024.

Diketahui, nama Gunardi AK mulai mencuat sebagai salah satu bakal calon Bupati Tolitoli di Pilkada Tahun 2024. Hal ini mulai diketahui, karena selain telah ramai di berbagai platform media sosial, ia pun telah menerima surat penugasan dari Partai Golkar untuk maju sebagai kandidat Bupati Tolitoli periode 2024-2029.

Kepada awak media ini, Gunardi AK menyampaikan, bahwa ia sebelumnya pernah mengabdi sebagai Aparatur Sipil Negara (ASN) di Kementerian Enegeri dan Sumber Daya Mineral (ESDM) RI jabatan sebagai Inspektur Tambang Ahli Muda.

“Pertanggal 1 Maret  2024, saya sudah resmi mundur dari PNS kementerian ESDM, dengan diterbitkannya SK pemberhentian tanpa gaji pensiun. Itu saya lakukan karena terpanggil untuk membangun perekonomian masyarakat Tolitoli. Karena kalau kita punya wewenang, kita bisa memberi manfaat untuk banyak orang,” urainya kepada FileSulawesi.com, saat ditemui langsung di kediamannya, jalan Veteran, kelurahan Lasoani, kecamatan Mantikulore, kota Palu, Sabtu (13/4/2024) malam.

Kemudian, ia menambahkan, hasrat dan keinginan untuk mengabdikan diri sebagai kandidat Bupati Tolitoli karena beragam alasan nyata, yang melihat keprihatinan warga terkait ekonomi yang begitu sulit diterima.

“Kesediaan saya masuk dalam bursa Bupati Tolitoli karena itu tadi, melihat dari kondisi masyarakat kecil masih banyak yang susah. Beli beras harus ngutang di kios sementara kita punya sawah disana kurang lebih 10 ribu hektar potensi luasnya,” sebutnya.

“Belum lagi soal cengkeh. Kemudian kenapa tidak ada efek secara ekonomi langsung ke masyarakat, mungkin visi dari bupati hari ini berbeda. Akan tetapi bukan berarti mereka salah atau keliru di mata saya. Akan tetapi menurut saya, kurang tepat di mata saya. Saya tidak menyalahkan karena sedikit banyaknya sudah berbuat untuk masyarakatnya. Akan tetapi menurut saya, dengan APBD 1,2 triliun setiap tahunnya itu saya rasa masih kurang dengan kondisi ekonomi yang masih kurang atau susah. Jangankan masyarakat biasa, PNS juga susah. Artinya, Managemen yang perlu dibenahi kembali disana,” sebutnya lagi.

Selain itu, system pelayanan publik, investasi, yang diterapkan oleh Pemerintah Kabupaten Tolitoli hari ini pula, yang belum memberikan dampak positif kepada warga.

“Saya berangkat dari PNS, pernah jadi Kepala Seksi (KASI), tentu tahu apa kekurangan dan kelebihan di Tolitoli. Bicara soal pelayanan publik, warga dari Dampal Selatan misalnya mau bikin KTP, tentu dia harus masuk ke kota untuk ke di Dukcapil. Berapa biaya yang harus dia keluarkan, padahal system pelayanan ini sudah bisa dibangun melalui system berbasis online,” ungkap Gunardi AK yang baru berusia 39 tahun ini.

“Tentunya dengan berbasis online, pelayanan publik bisa sudah diterapkan di masing-masing kecamatan tanpa harus lagi datang ke kota Dukcapil, dengan mengeluarkan berbagai biaya yang tidak sedikit. Mau ivestasi misalnya lagi, masa harus datang lagi ke Tolitoli. Kan ada namanya system berbasis online seperti OSS. Dengan adanya OSS ini warga Jakarta bisa bermohon berusaha tanpa harus lagi ke Tolitoli. Artinya, kalau seperti itu, kita buka seluas-luasnya pelayanan investasi termasuk dengan pelayanan publik ke masyarakat,” katanya.

Soal peluang jadi Bupati Tolitoli, Gunardi AK yakinkan, dengan telah memperoleh restu dari tokoh masyarakat, tokoh agama, dari partai, masyarakat milineal, tentunya ia berkeyakinan bisa meraih hasil yang diharapkan oleh masyarakat kabupaten Tolitoli.

“Insya Allah saya optimis, ini bisa dibuktikan dengan dukungan dari seluruh pihak, termasuk warga kabupaten Tolitoli yang mendorong saya untuk maju pada Pilbup Tolitoli,” tegasnya.zal

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *