Perkembangan Ekonomi Sulawesi Tengah Kedepan Tergantung Visi Pemimpin

PALU, FILESULAWESI.COM – Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) serentak 2024, akan berlangsung pada November mendatang. Sulawesi Tengah menjadi bagian dari salah satu provinsi  di Indonesia yang akan menggelar pemilihan pemimpin daerah.

Kini sejumlah nama bakal calon bermuculan yang ingin ikut berkontestasi di Pilkada berebut jadi Gubernur dan Wakil Gubernur Provinsi Sulawesi Tengah, seperti  Ahmad Ali, Rusdy Mastura, Anwar Hafid, Moh Irwan Lapatta dan Hidayat Lamakarate.

Bacaan Lainnya
Camat Palu Timur Gunawan, S.Km, M.Kes

H. Moch Amin Badawi selaku Tokoh senior pelaku usaha Mikro, Kecil, Menengah (UMKM) dan Koperasi di daerah ini mengatakan, munculnya deretan sejumlah nama-nama itu membuktikan jika masyarakat Sulawesi Tengah punya banyak alternatif pilihan figur calon pemimpin, baik berlatar belakang pemerintahan, politisi maupun usahawan.

Kemunculan sederet nama bakal calon Gubernur dan Wakil Gubernur Provinsi Sulawesi Tengah 2024 – 2029 ini kata Amin, tentu karena para calon pemimpin tersebut sudah mengetahui situasi kondisi daerah ini dari soal potensi, peluang dan tantangan sekaligus solusi strategi pengelolannya bilamana nanti mendapat kepecayaan rakyat lewat proses Pilkada untuk meningkatkan taraf hidup kesejahteraan ekonomi rakyat.

“Sulawesi Tengah punya modal besar, yakni kekayaan sumber daya alam. Selain pertambangan, ada pertanian dan kelautan sebagai potensi jauh lebih besar nilai ekonominya bila diolah oleh pemimpin visioner yang berani berinovasi  lewat pendekatan konsep pembangunan  ekonomi  kerakyatan berbasis pada UMKM dan Koperasi. Maka, kita optimis kesejahteraan ekonomi rakyat dapat terwujud pada lima tahun mendatang,” urai Amin Badawi yang dikenal luas sebagai saudagar bugis asal Sulawesi Selatan di daerah ini, Selasa (21/5/2024).

Amin Badawi mengunkap data, bahwa pelaku UMKM dan Koperasi yang selalu dikatakan tulang punggung pembangunan ekonomi kerakyatan dalam 10 tahun terakhir di Sulawesi Tengah tercatat sebanyak 704.849 unit. Ini satu kekuatan besar untuk menjadi motor penggerak mendinamisasi perputaran roda perekonomian, karena melibatkan populasi manusia sekitar 2.144.757 orang pelaku UMKM dan Koperasi atau 78 persen dari total penduduk saat ini 3.121.075 orang.

Dari 704.849 unit UMKM dan Koperasi lanjut Amin Badawi, merinci golongan usaha Mikro 412.300, Kecil 176.231, Menengah 114.118 dan Koperasi 2.200 yang didominasi 64 persen atau 457.605 unit usaha bergerak di sektor pertanian, perkebunan, kehutanan, peternakan dan perikanan di berbagai bidang.

Mantan Ketua Umum BPD HIPMI Sulawesi Tengah di era tahun 1990-an ini mengungkapkan, pembangunan Sulawesi Tengah kedepan harus menjadikan ekonomi sebagai skala prioritas, karena ada 704.849 unit UMKM dan Koperasi yang di dalamnya melibatkan 2.144.757 orang sebagai potensi Human Resource Development bagi pemimpin daerah kedepan untuk melakukan lompatan kemajuan di sektor ekonomi. Jika UMKM dan Koperasi diberi kesempatan, peran dan peluang jadi agen pembangunan pensejahteraan ekonomi masyarakat.

“Potensi besar ekonomi daerah yang kita miliki lewat membaca data itu merupakan suatu peluang sekaligus tantangan bagi para bakal calon Gubernur dan Wakil Gubernur Sulawesi Tengah  2024 – 2029 dan organisasi pengusaha Kamar Dagang dan Industri Indonesia (KADIN), Kerukunan Usaha Kecil Menengah Indonesia (KUKMI) dan Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) daerah ini untuk memikirkan bersama terkait bentuk program dan strategi pemberdayaan,” sebut Amin Badawi.

Lebih lanjut kata Amin, bahwa dukungan dan support keberpihakan dari pemerintahan daerah yang diharapkan kedepan oleh pelaku UMKM dan Koperasi paling terpenting adanya Political Will lewat berbagai regulasi, seperti Peraturan Kepala Daerah di tingkat Gubernur, Bupati dan Walikota dan Peraturan Daerah (PERDA).

Hal ini paling penting dibutuhkan dalam mengkondisikan terciptanya iklim berusaha yang kondusif bagi tetap eksisnya dan tumbuh kembangnnya pelaku UMKM dan Koperasi, disamping berbarengan upaya peningkatan sumber daya manusia pengelola, memudahkan persyaratan dapatkan modal dan akses jaringan pemasaran.

“Itulah peran dan tanggungjawab politik diperlukan dari calon pemimpin daerah kedepan, terkait visi bagaimana cara memajukan pembangunan ekonomi Sulawesi Tengah. Pemikiran dalam bentuk konseptual  inilah yang ingin diketahui oleh kalangan pelaku usaha UMKM dan Koperasi dari bakal calon Gubernur dan Wakil Gubernur Sulawesi Tengah  2024 – 2029 lewat penyampaiannya kepublik untuk menjadi bahan atau referensi diskursus,” sebut Ketua Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Asosiasi Pedagang Pasar Seluruh Indonesia (APPSI) Sulawesi Tengah ini.

Ia berharap, pilkada serentak kali ini yang muncul untuk menarik diikuti adalah adu ide atau gagasan diantara sesama calon pemimpin daerah  terkait konsep dan cara memajukan pembangunan ekonomi daerah yang tersaji di publik. Sehingga proses pecerdasan politik pada gelaran pesta demokrasi 2024 dapat tercipta di tengah masyarakat.

Untuk itu sebut Amin, pertumbuhan dan perkembangan Ekonomi Sulteng kedepan tergantung visi pemimpin***

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *