PALU, FILESULAWESI.COM – Kepala Sekolah (Kepsek) SMKN 2 Palu menanggapi terkait dengan beredarnya berbagai informasi pemberitaan di media sosial, soal diduga telah melakukan pemotongan atau bisa dikatakan sebagai bagian dari Pungli atas pemotongan 10 ribu rupiah persiswa, dari dana PIP.
Penerima dana bantuan Program Indonesia Pintar (PIP) tahun 2024 merupakan inisiatif pemerintah yang dirancang untuk membantu anak usia sekolah mendapat layanan pendidikan. Diantaranya ialah yang menerima siswa SMKN 2 Palu.
Kepada awak media ini, Kepsek SMKN 2 Palu Loddy Surentu menyampaikan, pemotongan 10 ribu rupiah kepada siswa penerima PIP bukan bagian dari PUNGLI.
Ini merupakan bagian dari spontanitas, dengan melihat historis atau sejarah dari keluarnya kata Spontanitas, yang dia ucapkan ketika itu.
“Jadi begini yah ceritanya. Sekitar tiga minggu lalu, waktu proses mau pencairan dana PIP, kita proses (pegawai honorer) dan sudah bekerja dengan baik. Sebanyak 160 siswa terima dana PIP dengan nilai diterima persiswa yaitu 1.800.000 rupiah,” urainya kepada FileSulawesi.com, saat ditemui langsung di ruangannya, Selasa (28/5/2024) siang.
“Namun saat kita proses, ada siswa yang pukul meja, tidak sabar, padahal kita proses satu-satu untuk mengeluarkan surat keterangan dari kepala sekolah, sebagai syarat menerima bantuan PIP. Karena tidak sabar tadi, maka spontanitas saya katakan, minta saja mereka 10 ribu rupiah karena mereka mau terima 1.800.000,” sebutnya.
“Jadi bukan potongan, saya hanya spontanitas saja itu,” katanya menambahkan.
Kemudian ia sampaikan, karena nilai 10 rupiah tadi yang dimintakan kepada siswa menjadi ramai dalam pembicaraan, sehingga ketika itu pula ia dipanggil sama pihak Dinas Pendidikan provinsi Sulawesi Tengah.
“Saya sampaikan kepada pak Kacabdis, bahwa saya tahu aturan, memang tidak bisa sama sekali, tapi saya hanya di dorong oleh rasa kasihan, mereka bekerja minta akan saja 10 ribu, dengan jumlah siswa 160 siswa,” ujarnya.
Sementara itu, diakuinya uang 10 ribu rupiah yang diminta dari siswa belum dikembalikan karena belum menemukan siswa-siswa tersebut.
“Saya bilang tahan itu uang, kumpul dan kembalikan uang itu kepada siswa. Mereka belum kembalikan karena belum temukan siswa yang diminta, tetap akan dikembalikan,” jelasnya.zal