PALU, FILESULAWESI.COM – Bakal Calon Gubernur Sulawesi Tengah Dr. H. Anwar Hafid, jika ditetapkan sebagai Calon Gubernur Sulawesi Tengah oleh KPU, tentunya ia siap lahir bathin untuk mundur dari Anggota DPR RI.
Nama Anwar Hafid, tentu tak asing lagi di telinga masyarakat Sulawesi Tengah. Salah satu kandidat Bakal Calon Gubernur Sulawesi Tengah yang terpilih kembali, pada periode kedua sebagai Anggota DPR RI Dapil Sulteng, pada Pileg 14 Februari 2024 lalu.
Kepada awak media ini, Anwar Hafid, menyampaikan beberapa poin penting terkait keputusannya untuk tetap maju berpasangan dengan dr. Reny A Lamadjido, dalam kontestasi Pemilihan Gubernur (Pilgub) 27 November 2024, mendatang.
Ia sampaikan, secara lahir bathin, ingin dekat dengan masyarakat Sulawesi Tengah. Meskipun taruhannya ialah harus mundur dari Anggota DPR RI.
Mengapa, lanjut Anwar Hafid, hal ini tentu jika diberi amanah, jika ditetapkan sebagai Gubernur Sulawesi Tengah, berkeinginan bisa memajukan daerah Sulawesi Tengah dengan sejumlah potensi yang dimiliki.
“Banyak Anggota DPR setelah ada aturan harus mundur maka mereka mengurungkan niat. Tapi saya, saya sudah siap mundur dari Anggota DPR RI, demi rakyat Sulteng. Apapun hasilnya, mau menang atau kalah,” urainya kepada FileSulawesi.com, saat ditemui langsung di kediamannya, Selasa (18/6/2024) pagi.
“Lahir bathin saya ingin lebih dekat dengan masyarakat Sulawesi Tengah. Saya ingin kebutuhan masyarakat kalau kita di eksekutif lebih cepat eksekusinya ketimbang kita di DPR. Saya percaya, masyarakat Sulteng merupakan masyarakat yang cerdas, rakyat yang memiliki hati nurani untuk melihat kemajuan daerah Sulawesi Tengah melalui pilihan kandidat yang tepat,” katanya menambahkan.
Anwar Hafid jelaskan, bahwa tantangan pada Pilkada tahun 2024, berbeda dengan Pilkada yang digelar pada tahun 2020 lalu. Hal ini pertama, karena tentu situasi pemilihan tahun 2024 merupakan pemilihan secara serentak.
“Sehingga, konstelasi koalisi baik di tingkat nasional maupun di daerah itu sangat berpengaruh. Termasuk di pusat karena kewenangan rekom ada di pusat, tentu pusat masih melihat peta juga, ini salah satu kendala. Kalau kemarin, tidak semua pilkada, sehingga partai-partai tidak terlalu fokus. Sekarang baru selesai Pilpres, baru koalisi-koalisi Pilpres ini masih solid kemudian Pemilihan serentak, sehingga dinamikanya lebih tinggi Pemilu 2024 dari 2020 lalu,” kata dua periode bupati Morowali ini.
“Insya Allah, kalau melihat konstelasi politik sekarang apalagi partai Demokrat ada di koalisi pemenang Pilpres, sehingga bagi saya, ini ada peluang besar untuk bisa mendapatkan dukungan 20 persen, dibanding tahun 2020 yang ada diluar koalisi pemerintahan,” sebut Ketua DPD Partai Demokrat Sulteng.
Selanjutnya, ia tegaskan, hari ini ia telah mendeklarasikan bersama dengan dr. Reny A Lamadjido untuk maju dalam pasangan Bakal Calon Gubernur-Wakil Gubernur Sulawesi Tengah, dengan Tagline BERANI (Bersama Anwar-Reny).
Pasangan BERANI, kata dia, memiliki track record yang jelas dan terukur. Misalnya ia memiliki latar belakang pendidikan bergelut di pemerintahan, praktisi pemerintahan hingga kemudian beralih ke politisi.
Sebaliknya, dr Reny A Lamadjido, sebagai spesialis kesehatan yang akan menyempurnakan dalam kolaborasi, untuk menjawab tantangan dan apa yang dibutuhkan, oleh masyarakat Sulawesi Tengah.
“Saya melamar ibu Reny bukan semata saya melamar ibu Reny karena dari partai PKB. Tetapi saya melamar sebagai calon Wakil Gubernur mendampingi saya, karena beberapa hal yang sangat penting, tentunya untuk masyarakat Sulteng. Diantaranya, bagaimana rencana kita kedepan untuk melayani masyarakat kita secara tuntas kepada masyarakat Sulteng. Maka, dibutuhkan seorang spesialis yang bisa mengetahui sampai pelayanan terdepan dan pelayanan terkecil, yang diberikan kepada masyarakat,” bebernya.
“Kita berharap, PKB bisa memberikan dukungannya kepada kader terbaik jadi calon Wakil Gubernur. Tetapi itu jika belum terlaksana, maka pasangan BERANI terus berusaha untuk maju bersama,” tutupnya.zal