Kepemimpinan Wasit Eko Agus Sugiarto Cederai Persepakbolaan Tanah Air

Ketua Asosiasi Provinsi (ASPROV) PSSI Sulawesi Tengah (Sulteng) Hadianto Rasyid
Ketua Asosiasi Provinsi (ASPROV) PSSI Sulawesi Tengah (Sulteng) Hadianto Rasyid. FOTO : IST

FILESULAWESI.COM – Dunia sepakbola Indonesia tercoreng ! Bagaiman tidak? Laga perempat final antara tuan rumah Aceh versus Sulawesi Tengah di Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI Aceh-Sumut 2024 semalam, menunjukan bobroknya kepemimpinan wasit.

BACA JUGA: Pembangunan Berkelanjutan Untuk Sigi, Pasangan Paripurna Rizal Intjenae dan Samuel Yansen Pongi

Bacaan Lainnya
Camat Palu Timur Gunawan, S.Km, M.Kes

Dalam laga tersebut, wasit yang memimpin pertandingan terlihat berat sebelah. Beberapa kali keputusannya merugikan tim sepakbola Provinsi Sulawesi Tengah.

Menyikapi hal itu, Ketua Asosiasi Provinsi (ASPROV) PSSI Sulawesi Tengah (Sulteng), Hadianto Rasyid mengungkapkan kekecewaannya atas pertandingan sepak bola di PON XXI Aceh-Sumut 2024.

“Kita saksikan pertandingan ini begitu bobrok. Dimana kepemimpinan pertandingan betul-betul menzolimi pemain kita. Ini sangat merusak,” tegasnya dengan nada kekecewaan dalam vidio berdurasi 3 menit, Sabtu malam (24/9/2024).

Olehnya, Hadianto Rasyid mengajak kepada segenap masyarakat Provinsi Sulawesi Tengah untuk bersama-sama untuk menyatakan kekecawan pada pertandingan tersebut.

Hal ini juga tegas Hadianto, sangat merusak mental tim sepakbola Provinsi Sulawesi Tengah. Ia mengimbau untuk mengajukan keberatan kepada PSSI yang terjadi di PON XXI Aceh-Sumut.

“Kita sangat kecewa dengan kepemimpinan wasit. Dengan kepemimpinan yang begitu bobrok. Menunjukan bagaimana model sepakbola yang sangat parah. Mari kita nyatakan kekecewaan kita bersama menyatakan keberatan atas pertandingan tersebut,” tandasnya.

Hadianto Rasyid juga mengungkapkan rasa terimakasihnya kepada tim sepakbola Sulawesi Tengah, atas perjuangan yang begitu gigih dalam PON XXI Aceh-Sumut.

“Mari masyarakat Sulawesi Tengah kita beramai-ramai melalui media sosial, dan media apa saja untuk menyatakan kekecewaan atas pertandingan yang kita saksikan pada malam hari ini. Jikalau memang keinginan untuk memberikan medali emas kepada siapa, maka berikanlah. Tidak perlu lagi lakukan pertandingan. Karena pertandingan berikutnya, sudah tidak memiliki nilai dan tidak memiliki harga diri. Saya Ketua PSSI Sulawesi Tengah mewakili masyarakat menyatakan kekecewaan atas pertandingan malam hari ini,” pungkasnya.

Untuk diketahui, wasit yang memimpin pertandingan, Eko Agus Sugiarto (Sumatera Selatan) menunjukan sikap tidak profesional dalam memimpin laga antara tuan rumah. Dimana dalam keputusannya, sangat merugikan tim tamu.

Diantaranya menghadiahkan tendangan finalti kepada tim sepakbola Aceh, dan beberapa keputusan yang sangat kontroversial.

Sehingga salah seorang pemain Sulawesi Tengah, dengan nomor punggung 15 (Rizky Saputra) meluapkan kemarahannya dengan menghadiahkan Bogeman mentah kepada wasit. Sehingga wasit tersebut harus dibawa ke luar lapangan menggunakan mobil ambulans.

Pada menit ke 125, Aceh berhasil menyamakan kedudukan 1-1 atas tendangan pinalti yang diberikan oleh wasit pengganti.

Skor bertahan 1-1. Namun tim sepakbola Sulteng memilih untuk “walk out”.  Sementara tiga pemain Sulteng Mohamad Akbar, Wahyu Poru, dan Rizky Saputra mendapatkan kartu merah dalam laga tersebut.

Sebelumnya, pada babak pertama tim sepakbola Sulawesi Tengah, mengungguli tuan rumah 0-1.(***)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *