PALU, FILESULAWESI.COM – Bus Trans Palu telah memulai penarikan tarif berbayar kepada pengguna kendaraan atau masyarakat kota Palu, sejak diberlakukannya penggunaan tarif berbayar per 1 Januari 2025 lalu.
BACA JUGA: BKD Sulteng Umumkan Kelulusan CPNS Tahun 2024 Malam Ini
Sebelumnya, 26 unit Bus Trans Palu ini hadir dan mulai dikenalkan kepada masyarakat kota Palu sejak 1 Oktober 2024 lalu. Selama tiga bulan berjalan atau sejak tanggal 1 Oktober-31 Desember 2024, pengguna bus tidak dikenakan biaya sama sekali alias bebas tarif.
Kepala Dinas Perhubungan (Kadishub) Kota Palu, Trisno Yunianto, menyampaikan, penggunan kendaraan bus mulai dikenakan tarif untuk umum 5.000 dan siswa 2.500, itu dimulai pertanggal 1 Januari 2025.
“Ada tiga metode pembayaran. Pertama menggunakan Pembayaran QRIS (Quick Response Code Indonesian Standard) (bank apa saja dia menerima). Kemudian kedua menggunakan E-Many (khusus bank Mandiri, rencana kartunya akan kita jual di titik-titik ada penumpang seperti di taman Gor). Ketiga, metode pembayaran manual, bisa menggunakan saldo dari pramugara-pramugari yang ada di bus atau saldonya dari sopir (tetap akan diganti sejumlah biaya yang dikeluarkan),” kata Trisno Yunianto kepada FileSulawesi.com, belum lama ini.
Menurutnya, dengan telah berlakunya penggunaan tarif Bus Trans Palu, hingga pertanggal 6 Januari 2025, sudah ada pendapatan yang diperoleh sekitar 12 juta rupiah lebih.
Kemudian, lanjut dia, sebagaimana yang telah dibangun kesepakatan dengan pihak ketiga (pemilik bus trans Palu), dalam kurun tiga tahun sejak beroperasi, pemerintah kota Palu akan melakukan evaluasi apakah masih layak menggunakan bus ini atau tidak dilanjutkan lagi.
“Bagi hasil tidak ada ke pihak ketiga, kita sudah bayar setiap bulan sesuai dengan kilometer tempuhnya, tidak ada bagi hasil, berarti uang masuk ke kita. Bus ini bukan busnya Pemda, kita bangun perjanjian dengan yang punya Bus nanti tolong di busnya kita itu ada tarif. Sekali lagi ini bukan bus-nya kami,” bebernya.
“Kita harapkan setiap tahun ini ditarget sekitar 4 miliar rupiah, pendapatan yang diterima dari operasional bus,” jelas Trisno Yunianto, kepada awak media.zal