PALU, FILESULAWESI.COM – Kepala Seksi (Kasi) Penetapan Hak dan Pendaftaran pada Kantor Pertanahan Kota Palu, Syariatudin, berhasil meraih Gelar DOKTOR (S3) dari Program Studi Ilmu Sosial Universitas Tadulako (Untad) Palu, 20 Febrruari 2025, lalu.
BACA JUGA: Dialog Kebudayaan Pererat Sinergitas Pemerintah Kota Palu, Seniman dan Warga
Gelar yang diraihnya saat ini tentu telah melengkapi dari seluruh jenjang pendidikan yang diikutinya selama ini, sejak dari tamatan pendidikan SMA, S1, S2 hingga DOKTOR (S3).
Kepada awak media ini, Kepala Seksi (Kasi) Penetapan Hak dan Pendaftaran Kantor Pertanahan Kota Palu, Dr. Syariatudin, S.SiT, M.AP, mengungkapkan, proses perjuangan dalam melanjutkan pendidikan pada program studi DOKTOR, tentu memiliki alasan serta bentuk motivasi tersendiri yang ia jalani.
Menurutnya, motivasi utamanya ialah sebagaimana keyakinan yang ia anut sebagai umat Islam, bahwa menuntut Ilmu tak ada batas waktu bahkan sampai kepada carilah ilmu sebanyak-banyaknya hingga sampai pada batas usia manusia di dunia.
“Keyakinan itulah yang menginspirasi saya, agar kita ketika mendapatkan ilmu semakin banyak semakin baik, tentu akan bisa kita implementasikan ke kehidupan sehari-hari kita,” kata Syariatudin kepada FileSulawesi.com, saat ditemui di ruangannya, Rabu (26/2/2025) siang.
“Baik implementasi atau wujud nyata di lingkungan keluarga, di lingkungan komunitas sosial dan dilingkungan kerja kita,” katanya menambahkan.
Kemudian, motivasi berikutnya ialah sebagaimana falsafah yang ia anut, falsafah yang ia pegang teguh sampai saat ini, bahwa semakin banyak menuntut ilmu maka semakin tinggi derajat seseorang.
Jika semakin tinggi derajat seseorang tentu harus dibarengi dengan ilmu padi. Semakin tinggi ilmu seseorang maka semakin diharapkan lebih banyak menunduk.
“Makna menunduk itu artinya apa, artinya kita tidak menjaga jarak kepada siapapun. Tidak membeda-bedakan ras, membeda-bedakan kasta. Siapapun orangnya dan itulah yang saya implementasikan sehari-hari. Kita berbuat untuk memanusiakan manusia,” urainya.
“Saya termasuk orang yang tidak mengerti dan tidak terbiasa menjaga jarak dengan siapapun itu. Yang penting bagi saya, waktu kita bertemu planingnya tepat, momennya tepat. Dimana saja kita bisa bertemu, dimana saja kita bisa mendiskusikan soal apapun,” ungkap mantan Kepala BPN Kabupaten Morut ini.
Syariatudin katakan kembali, bahwa gelar DOKTOR (S3) yang ia raih saat ini, sekaitan dengan tugas dan kewajibannya sebagai abdi Negara, sebagai pelayan publik, sebagai pelayan masyarakat.
“Jadi, saya mengambil spesifikasi program DOKTOR di Administrasi Publik. Artinya, saya waktu itu menjadi inspirasi, motivasi, menjadi daya tarik saya untuk mengejar dan melanjutkan pendidikan itu, agar betul-betul saya pahami sebenarnya adalah tugas pokok kita sebagai pelayan publik itu apa. Melayani publik itu bagaimana, dan agar publik yang kita layani itu kita bisa terbaik seperti apa. Dan Alhamdulillah, itu semua saya dapatkan ilmunya dari jenjang pendidikan program DOKTOR yang saya tekuni di perkuliahan,” bebernya.
“Selanjutnya lebih dari itu, saya juga lebih fokus sebenarnya, keinginan saya sebagai contoh di keluarga saya. Tentu anak-anak di zaman sekarang lebih cepat menyerap manfaat yang dia lihat, dia saksikan ketimbang dia baca. Ini pergeseran nilai yang sudah jauh dari kita pada zaman kita masih dulu. Seperti saya di era tahun 80-an, sudah berbeda sekali dengan di era hari ini, era milineal, era GenZ. Mereka melihat contoh dan itu yang mereka tiru, mereka aplikasikan. Saya berharap, karena saya sebagai kepala rumah tangga, sebagai imam, sebagai orang tua di rumah, bisa mengenyam ilmu sampai ke program DOKTOR,” katanya.
“Harapan saya, anak-anak saya bisa mengikuti jejak saya sampai ke jenjang DOKTOR, Insya Allah,” pungkas Syariatudin, dengan menempuh Program DOKTOR 2 tahun 1 bulan, di Untad Palu.zal