Pemerintah Kota Palu Tetapkan Peserta Mudik Gratis 352 Orang

Kadishub Kota Palu Trisno Yunianto
Kadishub Kota Palu Trisno Yunianto. FOTO: Mohammad Rizal/FileSulawesi.com

PALU, FILESULAWESI.COM – Program Pemerintah Kota Palu melalui mudik gratis tahun ini menjelang lebaran Idul Fitri 1446 H/2025 M, memperoleh antusias begitu besar dari warga kota Palu.

BACA JUGA: Pelatih Timnas Patrick Kluivert: Kami Datang Ke Australia Untuk Menang

Bacaan Lainnya

Antusias warga kota Palu yang berada diluar kota Palu dan mengikuti program mudik gratis bersama Pemerintah Kota Palu ini terlihat dari jumlah pendaftar dari lima daerah.

Diantaranya warga kota Palu yang tinggal di Makassar, warga Kota Palu yang tinggal di kota Balikpapan, warga kota Palu yang tinggal di kota Surabaya, serta warga kota Palu yang tinggal di kota Gorontalo dan kota Manado.

BACA JUGA: Oknum Imam Masjid PGM Penipu, Ketua IPIM Sulteng: Imam Masjid Mestinya Jadi Panutan

Kepala Dinas Perhubungan (Kadishub) Kota Palu Trisno Yunianto, dalam keterangan resminya menyampaikan, bahwa dari 700 lebih pendaftar awal di lima daerah yang ingin mengikuti program mudik gratis, hasil verifikasi dan validasi ditetapkan sebanyak 352 orang peserta mudik gratis Pemkot Palu.

“Kita tidak melepas tetapi kita hanya menjemput, diterima langsung Wali Kota di halaman Kantor Wali Kota Palu di setiap peserta mudik tiba di kota Palu nantinya,” kata Trisno Yunianto kepada Filesulawesi.com, Kamis (20/3/2025) sore.

“Kalau peserta mudik gratis bus dari Makassar ke kota Palu mulai tanggal 22 Maret 2025 dan diterima Wali Kota Palu. Bus dari Surabaya mulai Star tanggal 24 Maret 2025. Bus dari Balikpapan mulai star tanggal 24 Maret 2025. Sementara peserta mudik gratis bus dari asal Kota Palu dan Gorontalo sekitar tanggal 24-25 Maret 2025, mendatang,” katanya menambahkan.

Trisno paparkan, program mudik gratis ini merupakan perdana dari Pemerintah Kota Palu karena pesertanya dari luar kota Palu, datang ke kota Palu. Tentunya, lanjut dia, sekaitan dengan anggaran tentu semuanya telah disediakan oleh Pemerintah Kota Palu.

“Anggarannya dari Pemkot Palu. Kalau Pemerintah Kota Palu melaksanakan ini tentu anggarannya sudah tersedia,” bebernya.

“Apa bedanya misalnya dengan PemProv Sulteng dalam program mudik. Kalau Pemprov dia kasih keluar orang dari Palu mudiknya. Orang Palu yang mau pulang ke kampungnya di kabupaten-kabupaten, silahkan pulang, Palu jadi kosong, jadi sepi. Jadi, kalau Pemda kota masukkan orang dari luar ke kota Palu, dari luar dari daerah silahkan masuk ke kota Palu, biar kota Palu menjadi ramai, jadi bedanya disitu,” pungkas Trisno Yunianto.zal

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *