Gagasan “Bergerak Maju Membangun Peradaban Indonesia Dan Dunia” Oleh Rektor UIN Datokarama Palu

Rektor UIN Datokarama Palu Prof. Dr. H. Sagaf S. Pettalongi, M.Pd melakukan pemotongan nasi tumpeng dan diberikan kepada Anggota DPRD Provinsi Sulawesi Tengah Dr. Alimuddin Paada. FOTO : Mohammad Rizal/FileSulawesi.com

Disampaikan Pada Peringatan Dies Natalis UIN Datokarama Palu ke-56 Tahun

PALU, FILESULAWESI.COM – Mengusung tema “Bergerak Maju Membangun Peradaban Indonesia Dan Dunia”, Perguruan Tinggi terkemuka di kota Palu, Provinsi Sulawesi Tengah, Universitas Islam Negeri (UIN) Datokarama Palu memperingati Dies Natalis ke-56 tahun, digelar di aula pertemuan UIN Datokarama Palu, Rabu (17/5/2023) pagi.

Bacaan Lainnya

Gubernur Sulawesi Tengah diwakili Asisten I Bidang Pemerintahan dan Kesra Pemrov Sulteng Dr. Fakhruddin, Anggota DPRD Provinsi Sulawesi Tengah Dr. Alimuddin Paada, Wakil Rektor I Bidang Akademik dan Pengembangan Lembaga UIN Datokatama Palu Prof. Dr. H. Abidin Djafar, Wakil Rektor II Bidang Keuangan UIN Datokarama Palu Dr. H. Kamaruddin, Wakil Rektor III Bidang Dr. Mohamad Idhan, Ketua Senat UIN Datokarama PaluDr. Hamlan, Civitas Akademika, Mahasiswa UIN Datokarama Palu, ikut menyaksikan momentum pada perayaan Dies Natalis UIN Datokarama Palu ke-56 tahun, kali ini.

Dalam pidato resmi Rektor UIN Datokarama Palu Prof. Dr. H. Saggaf S. Pettalongi, M.Pd, menjelaskan, Perayaan dies natalis pada prinsipnya bertujuan untuk membantu meningkatkan semangat dan kebanggaan civitas akademika yang diharapkan dapat memberi motivasi untuk terus bekerja keras dan memberikan kontribusi terbaik bagi lembaga.

Selain itu, perayaan ini juga dapat menjadi ajang untuk menjalin hubungan sosial dan memperkuat jaringan antara anggota komunitas akademik dan dunia luar, membuka kesempatan bagi institusi untuk memperluas kemitraan dan kolaborasi dengan organisasi dan lembaga di luar institusi, melalui berbagai kegiatan pendukung sebagai rangkaian acara puncak hari ini.

“Pada kesempatan yang berharga ini, sebagai perayaan dies natalis perdana, izinkan kami memaparkan secara singkat sekilas perjalanan sejarah UIN Datokarama Palu sejak dari awal mula aktivitas belajar-mengajar dilakukan hingga hari ini. Selanjutnya, memaparkan beberapa capaian penting yang telah diraih untuk menjadi bahan evaluasi dan refleksi bagi pengembangan lembaga ini ke depan. Pada bagian akhir akan dipaparkan ekspektasi kami Dies Natalis UIN Datokarama Palu ke-56 tentang peran Lembaga ini di masa-masa yang akan datang dalam memainkan perannya membangun peradaban di negeri tercinta ini pada khususnya, dan bagi peradaban umat manusia secara global pada umumnya,” urainya FileSulawesi.com.

Secara historis, sebut Rektor, UIN Datokarama Palu lahir atas inisiatif beberapa tokoh intelektual muslim, baik dari kalangan akademisi, pemerintah, ulama maupun para pemimpin Islam di kota Palu. Pada bulan Mei 1966, sebuah panitia dibentuk yang dikenal dengan nama Panitia Persiapan Pendirian IAIN Palu.

Berkat jalinan kerja sama dengan IKIP Ujung Pandang Cabang Palu dan UNTAD Cabang UNHAS di Palu serta dukungan moril dan fasilitas materil yaag diberikan pemerintah daerah, Panitia tersebut berhasil membuka dua fakultas sekaligus.

“Kedua fakultas tersebut merupakan pilar awal persiapan dan perjuangan mewujudkan berdirinya IAIN Palu. Respon Dies Natalis UIN Datokarama Palu ke-56 masyarakat sangat positif, terbukti pada tahun akademik 1966/1967 sebagai penerimaan mahasiswa baru perdana, tercatat sebanyak 125 orang mendaftar pada kedua fakultas,” sebutnya.

Kemudian, katanya menambahkan, Nama Yayasan “Datokarama” kemudian diabadikan menjadi nama STAIN Palu berdasarkan Keputusan Senat STAIN Palu (tanggal 24 Nopember 1997) dengan pertimbangan bahwa nama “Datokarama” memiliki nilai historis sebagai tokoh pembawa pertama agama Islam di lembah Palu dan bakal menjadi nama lembaga ini yang diperjuangkan sejak awal berdirinya di Kota Palu.

“Datokarama memiliki nama asli Abdullah Raqi, seorang tokoh yang berasal dari Pagaruyung, kesultanan Padang Pariaman. Selama keberadaannya di lembah Palu (1603-1650 Masehi) beliau berhasil mengislamkan raja-raja yang ada di lembah Palu. Datokarama adalah gelar yang diberikan oleh tokoh-tokoh masyarakat lembah Palu kepada Abdulllah Raqi, berkat jasa dan kealimannya. Orang-orang Kaili menyebutnya dengan “To Nabaraka” (orang yang memiliki/membawa karamah/ kemuliaan), karena telah menyebarluaskan agama islam di lembah Palu,” ucap Prof. Sagaf.

Pada tahun 2013, STAIN Datokarama Palu mengajukan peningkatan status dari sekolah tinggi menjadi institut untuk memenuhi kebutuhan pengembangan program studi. Usulan ini disambut positif oleh Pemerintah, dan pada tanggal 06 Agustus 2013, STAIN Datokarama Palu berubah status menjadi Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Palu berdasarkan Peraturan Presiden No. 51 Tahun 2013 dengan 3 fakultas yakni :

  1. Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan (FTIK)
  2. Fakultas Usuluddin Adab dan Dakwah (FUAD)
  3. Fakultas Syariah dan Ekonomi Islam (FASEI).

Setelah bertransformasi menjadi Universitas, kini UIN Datokarama Palu memiliki 5 Fakultas dan Pascasarjana serta 2 lagi Fakultas baru sedang berproses, sedang menunggu pengesahannya. Sehingga nantinya UIN Datokarama Palu akan memiliki 7 Fakultas dan Pascasarjana yaitu :

  1. Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan (FTIK)
  2. Fakultas Syariah (FASYA)
  3. Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam (FEBI)
  4. Fakultas Usuluddin dan Adab (FUA)
  5. Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi (FDIK)
  6. Fakultas Sains dan Teknologi (SAINTEK)
  7. Program Pascasarjana (S2 dan S3).

“Dalam perjalanan sejarahnya, eksistensi kampus ini tentu tidak lepas dari kerja keras yang berkesinambungan dari generasi ke generasi. Oleh karena itu, pada kesempatan ini, sudah selayaknya kita memberi apresiasi yang setinggi-tingginnya kepada mereka yang telah terlibat, baik langsung maupun tidak langsung, bagi eksistensi dan kuntinuitas pengembangan perguruan tinggi ini. Beberapa tokoh perintis, pimpinan fakultas serta Pimpinan Perguruan Tinggi pada periode-periode terdahulu telah berjasa dalam meletakkan dasar-dasar pendirian dan pengembangan Lembaga ini,” ungkapnya.

“1. Tim Panitia Persiapan Pendirian IAIN Datokarama Palu sebagaimana telah disebutkan di awal, yang diketuai oleh Abidin Ma’ruf, SH.

  1. KH. Zainal Abidin Betalembah dan KH. M. Qasim Maragau, masing-masing sebagai Dekan Fakultas Tarbiyah dan Dekan Fakultas Ushuluddin pada periode fakultas Fillial IAIN Alauddin;
  2. KH. Abd. Muthallib Thahir, Drs. H. Buchari dan KH. Sayyid Saggaf bin Muhammad Aljufri, masing-masing sebagai Dekan pertama Fakutas Tarbiyah dan Dekan Fakultas Ushuluddin pada periode Fakultas Cabang IAIN Alauddin.
  3. Prof. Dr. H. Muhammad Nur Sulaiman Pettalongi, Ketua STAIN Datokarama Tahun 1997-2001
  4. Drs. H. M Arsyad Ba’asyien, M.H. Ketua STAIN Datokarama Palu Tahun 2002-2006
  5. Drs. H. Sudirman Rais, M.Pd., Ketua STAIN Datokarama Palu Tahun 2006-2010

7. Prof. Dr. H. Zainal Abidin, M.Ag., Ketua STAIN Datokarama Palu Tahun 2010-2013, dan Rektor IAIN Palu Tahun 2013-2017.zal

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *