Perkembangan Industri Jasa Keuangan Sulawesi Tengah Per Mei 2023 Tercatat Tumbuh Pesat

Kantor OJK Sulteng beralamat di sekitar jalan Basuki Rahmat, kota Palu. FOTO : Mohammad Rizal/FileSulawesi.com

Kepala OJK Provinsi Sulawesi Tengah – Triyono Raharjo

PALU, FILESULAWESI.COM – Perkembangan Industri Jasa Keuangan di Sulawesi Tengah pada posisi Mei 2023 tercatat tumbuh positif, dengan fungsi intermediasi yang baik dengan tingkat risiko yang tetap terjaga.

Bacaan Lainnya
IMG-20240816-WA0223-1

Pada periode Mei 2023 secara yoy indikator perbankan yaitu aset dan kredit masing-masing tumbuh sebesar 5,30 persen dan 7,57 persen dengan kualitas non-performing loan yang tetap terjaga di angka 1,89 persen dan Loan to Deposit Ratio di angka 118,50 persen. Meskipun terjadi penurunan dalam pertumbuhan dana pihak ketiga dibanding posisi Desember 2022, secara yoy masih terdapat pertumbuhan sebesar 2,06 persen.

Terdapat penurunan yang signifikan pada DPK perbankan syariah di Sulawesi Tengah dimana secara yoy DPK perbankan syariah turun 10,98 persen yang diikuti dengan penurunan aset sebesar 1,56 persen. Namun demikian, untuk pembiayaan syariah masih tumbuh di angka 0,63 persen.

Realisasi kredit kepada UMKM di Sulawesi Tengah tumbuh 12,33 persen yoy menjadi Rp14,39 triliun yang disalurkan kepada 245.269 debitur dengan NPL terjaga di angka 3,21 persen. Pertumbuhan tertinggi terdapat pada kredit usaha mikro sebesar 46,12 persen yoy menjadi Rp7,73 triliun dengan NPL yang terjaga di angka 1,05 persen.

Perkembangan IKNB di Sulawesi Tengah posisi Mei 2023 juga menunjukkan kinerja positif. Kinerja Perusahaan Pembiayaan di Sulawesi Tengah tumbuh positif dengan penyaluran pembiayaan sebesar Rp5,83 triliun dengan Non-Performing Financing yang

masih terjaga di angka 2,63 persen. Dari sisi pembiayaan peer-to-peer lending, outstanding pinjaman tercatat sebesar Rp264,08 miliar meningkat 47,10 persen yoy dengan jumlah rekening penerima aktif sebanyak 106.450 rekening dengan TWP 90 berada pada angka 1,79 persen.

Sektor dana pensiun juga menunjukan pertumbuhan positif, tercermin dari total aset tumbuh 9,09 persen yoy menjadi Rp92,77 miliar dan total investasi meningkat 8,78 persen menjadi Rp91,08 miliar.

Di sektor Pasar Modal pertumbuhan investor di Sulawesi Tengah juga terus meningkat, tercatat pada Mei 2023 ini tercatat 77.332 rekening investasi dengan share sebesar masih didominasi rekening reksadana sebanyak 55.480 atau 71,74 persen.

Perkembangan Edukasi dan Pelindungan Konsumen

Sebagai perwujudan komitmen peningkatan literasi keuangan, Kantor OJK Provinsi Sulawesi Tengah sejak Januari 2023 telah berkolaborasi dengan seluruh stakeholder melaksanakan 15 (lima belas) kegiatan edukasi, dengan total peserta edukasi mencapai 1.519 peserta dengan sasaran pelajar/mahasiswa, ibu rumah tangga dan pelaku UMKM. Talkshow Edukasi Keuangan di radio lokal juga rutin dilaksanakan setiap bulannya.

Dari sisi layanan konsumen, sepanjang 2023 Kantor OJK Provinsi Sulawesi Tengah menerima 414 layanan konsumen yang terdiri dari 69 layanan pengaduan, 312 pemberian informasi, dan 33 penerimaan informasi. Dari total layanan konsumen tersebut sebanyak 190 layanan terkait perbankan, 161 layanan terkait perusahaan pembiayaan, 29 layanan terkait asuransi, 18 layanan terkait fintech, satu layanan terkait pergadaian, dan 15 layanan terkait dengan lembaga jasa keuangan yang tidak berada di bawah pengaturan dan pengawasan OJK. Sedangkan, untuk permohonan Informasi Debitur sejak Januari hingga Juni 2023 terdapat 3.529 layanan.

Perkembangan Tim Percepatan Akses Keuangan Daerah (TPAKD)

Mendorong upaya pencapaian target inklusi keuangan nasional, TPAKD Provinsi Sulawesi Tengah dan TPAKD Kabupaten Banggai Kepulauan memiliki program kerja Ekosistem Keuangan Inklusif di Wilayah Pedesaan di Desa Wisata Luk Panenteng.

Dengan implementasi program kerja ini, diharapkan masyarakat setempat dapat lebih memanfaatkan produk dan layanan lembaga jasa keuangan untuk meningkatkan kegiatan perekonomian dan taraf hidup masyarakat. Berdasarkan hasil pemetaan yang telah dilakukan kepada 537 (lima ratus tiga puluh tujuh) responden, didapati bahwa 73.37 persen masyarakat Luk Panenteng dapat dikategorikan basic inclusive sehingga TPAKD bersama dengan stakeholders lainnya akan mendorong perekonomian setempat melalui upaya upaya antara lain peningkatan kapasitas BUMDes Luk Panenteng dan pengembangan infrastuktur yang menunjang perekonomian desa dan meningkatkan klasifikasi dalam kriteria penilaian anugerah desa wisata serta meningkatkan publikasi wisata untuk meningkatkan jumlah wisatawan baik asing maupun domestik.

Selain itu, TPAKD Kabupaten Parigi Moutong juga mendorong pertumbuhan inklusi keuangan dengan melaksanakan Business Matching Petani Gula Aren dan digitalisasi layanan keuangan di kawasan kuliner toboli. Dengan pelaksanaan program kerja tersebut, tentu diharapkan kemudahan akses produk dan layanan keuangan bagi para petani gula aren dan pelaku usahanya serta kemudahan transaksi di kawasan kuliner dapat menjadi katalis untuk peningkatan kegiatan perekonomian setempat.

OJK terus mengimbau kepada masyarakat agar jangan pernah tergiur dengan penawaran pinjaman dari pinjaman online ilegal maupun investasi yang tidak logis, selalu cek legalitas entitas yang menyampaikan penawaran dengan menghubungi langsung layanan konsumen OJK melalui telepon: 157, whatsapp: 081-157-157-157 atau email: konsumen@ojk.go.id. OJK juga telah meluncurkan Aplikasi Portal Perlindungan Konsumen (APPK) yang dapat diakses melalui tautan www.kontak157.ojk.go.id. Selain memanfaatkan APPK, masyarakat dapat terus mengikuti perkembangan sektor jasa keuangan dengan mem-follow Instagram OJK di @ojkindonesia dan Instagram kontak 157 di @Kontak157 untuk memperoleh beragam edukasi keuangan.(***)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *