Irisan Semangka Jadi Simbol Dukungan untuk Rakyat Palestina, Berikut Sejarahnya

Irisan Semangka jadi simbol perjuangan untuk rakyat Palestina. FOTO : IST

FILESULAWESI.COM – Beredar di sejumlah media sosial, penggunaan irisan semangka sebagai simbol perjuangan terhadap rakyat Palestina.

Diketahui, sejak 7 Oktober 2023 terjadi eskalasi peperangan diantara Hamas (Palestina) dan Israil, telah memasuki beberapa pekan hingga hari ini, jalur Gaza di Palestina, belum pula terjadi genjatan senjata.

Bacaan Lainnya
Camat Palu Timur Gunawan, S.Km, M.Kes

Imbasnya, banyak warga Palestina, khususnya anak-anak, wanita, ibu hamil, Lansia, yang jadi korban peperangan diantara kedua belak pihak.

Parahnya lagi, invasi tentara Israil dari segala lini, udara, darat dan laut, menghancurkan, merobohkan segala bangunan fisik permukiman, fasilitas umum, yang hancur dihantam oleh rudal-rudal Israil.

Dikutip dari laman Detikcom oleh FileSulawesi.com, Berikut ini sejarah irisan semangka menjadi simbol Palestina. Buah yang sedang tren digunakan sebagai dukungan terhadap Palestina.

Masyarakat dunia membuat dan memasang gambar irisan semangka. Sebab dari irisan semangka tampak warna merah, hitam, putih, dan hijau. Warna-warna tersebut merupakan warna bendera Palestina.

Gambar semangka menjadi lambang perlawanan dari masyarakat Palestina. Dikutip detikHikmah dari laman Egyptian Street, Jumat (3/11/2023), disebutkan setelah Perang Arab-Israel tahun 1967, pengibaran bendera Palestina memicu kemarahan pihak Israel.

Sehingga muncul pelarangan pengibaran bendera Palestina di Gaza dan Tepi Barat Palestina. Namun warga Palestina tak kekurangan akal. Mereka kompak mengganti bendera Palestina dengan simbol irisan semangka.

Simbol semangka ini sebagai bentuk protes warga Palestina agar mereka tetap bisa memasang ‘bendera’ dengan cara berbeda.

Sejarah Semangka Jadi Simbol Pengganti Bendera Palestina

Seorang seniman Palestina bernama Khaled Hourani, memperkenalkan karya seninya ‘Semangka’ sebagai kontribusi pada buku Subjective Atlas of Palestine. Ia memperkenalkan karya seninya itu pada tahun 2007.

Kemudian, itu menjadi awal penggunaan semangka sebagai simbol bendera Palestina. Terlebih, karya seni itu menginspirasi banyak seniman lain seperti Sarah Hatahet, Sami Boukhari, Aya Mobaydeen, dan Beesan Arafat. Mereka menciptakan ekspresi artistik dengan menggunakan simbol semangka sebagai sarana untuk mengekspresikan solidaritas terhadap Palestina.

“Seni terkadang bisa lebih bersifat politis daripada politik itu sendiri,” kata Hourani kepada Washington Post.

Semangka Jadi Simbol Dukungan untuk Palestina

Kini banyak masyarakat yang mengibarkan bendera Palestina dengan memasang simbol irisan semangka. Semangka seolah menjadi tren yang gencar digaungkan di media sosial.

Terlebih saat ini sedang terjadi konflik Gaza-Israel yang dimulai pada 7 Oktober 2023. Bom Israel tanpa ampun menggempur berbagai fasilitas umum, pemukiman, rumah sakit bahkan tenda-tenda pengungsian di Gaza.

Serangan tersebut menyebabkan lebih dari 5.000 warga Palestina tewas di Jalur Gaza. Sementara 15.273 orang terluka dan mendapatkan perawatan serba terbatas di rumah sakit. Sementara itu, di Tepi Barat tercatat ada 91 warga Palestina terbunuh dan 1.250 orang terluka.

Namun terkadang, dukungan dunia untuk Palestina dianggap sebagai hal yang sensitif. Banyak posting-an gambar bendera atau dukungan terhadap Palestina dicekal oleh sistem sensor online. Banyak pengguna media sosial yang mengeluh tentang posting-annya yang dihapus secara otomatis karena berisi dukungan terhadap Palestina.

“Warga Palestina lantas menemukan cara-cara kreatif seperti menghilangkan tanda baca, mengubah huruf dalam kata-kata, atau mencampurkan pernyataan politik dengan foto pribadi untuk mengatasi dan menghindari sensor otomatis,” kata Mona Shtaya, manager advokasi 7amleh, Pusat Arab untuk Kemajuan Media Sosial.

Warga Palestina menggunakan simbol-simbol untuk protes, menunjukkan perasaan berduka, dan sebagai bentuk perlawanan. Simbolisme selalu menjadi alat penting dalam persenjataan perlawanan Palestina selama beberapa dekade terakhir.

Kini semangka menjadi simbol pengganti dari bendera Palestina. Itu cukup berhasil untuk menghindari sensor otomatis di media sosial.(***)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *