Ada 5 Sektor Ditangani BPPW dalam Penanganan Rehab Rekon di Sulawesi Tengah

Kepala BPPW Sulteng Sahabuddin, saat menyampaikan progres penanganan rehab rekon kepada insan pers. FOTO : Mohammad Rizal/FileSulawesi.com

PALU, FILESULAWESI.COM – Pelaksana kegiatan PUPR CSRRP menggelar Media Gathering atau dengan kata lain melibatkan insan pers, menghadirkan Kepala Balai Prasarana Permukiman Wilayah (BPPW) Sulawesi Tengah Sahabuddin, Kepala Balai Pelaksana Penyediaan Perumahan (BP2P) Bakhtiar, Kasubdit Wilayah 3 (Sulawesi-Papua-Maluku) Ditjen Cipta Karya Herman Tobo, di salah satu kafe yang ada di kota Palu, hari ini. Kamis (30/11/2023).

Kepada awak media, Kepala BPPW Sulteng Sahabuddin, menguraikan secara gamblang terhadap tugas Kementerian PUPR melalui Inpres Nomor 10 dalam penanganan rehabilitasi dan Rekonstruksi pasca bencana alam 28 September 2018, yang dialami oleh wilayah Palu, Sigi, Donggala (Pasigala) dan sekitarnya.

Bacaan Lainnya
IMG-20240816-WA0223-1

Ia mengatakan, untuk Cipta Karya dalam hal ini BPPW Sulawesi Tengah, ada lima sektor yang menjadi perioritas pekerjaan untuk diselesaikan penanganannya.

“Ada lima sektor: Sektor Pengembangan Kawasan Permukiman (mengurus sarana dan prasarana di Huntap). Sektor Air Minum (penyediaan air bersih di Huntap, SPAM Pasigala). Sektor Sanitasi (mengurus limbah, sampah). Sektor Bina Penataan Bangunan (membangun gedung-gedung) kejaksaan, rumah sakit, puskesmas. Dan terakhir, ada Sektor Prasarana Strategis (bangunan sekolah, kampus Untad di bangun 41 plus 6 plus 1 gedung, jumlahnya 48 gedung, dan sementara jalan),” urainya kepada FileSulawesi.com.

“Sampai saat ini, yang telah kita selesaikan pekerjaan seperti di Huntap Pombewe 1.174 unit rumah. Kelurahan Duyu dan Balaroa, telah di bangun Infrastruktur jalan, saluran, limbah, air bersih, MCK, lampu penerangan jalan,” katanya menambahkan.

Sementara itu, lanjut Sahabuddin, sementara yang on going atau sedang berlangsung dan tengah ditunggu-tunggu oleh masyarakat warga terdampak yakni pembangunan fasilitas sarana dan pembangunan unit Hunian Tetap di kelurahan Talise.

“Ada sekitar 599 unit. Target kita, Desember secara bertahap Insya Allah sudah bisa huni. Untuk kebutuhan dasar semua sudah tersedia. Listrik, air, penyediaan limbah, dan fasilitas lainnya yang dibutuhkan,” ungkap Sahabuddin.

Kemudian, untuk pembangunan Hunian Tetap (Huntap) di kawasan kelurahan Tondo 2, di rencanakan dibangun 1.155 unit atau Kepala Keluarga (KK), dengan batas akhir kontrak hingga Maret 2024.

“Memang ada kendala dalam pembangunan tapak hunian di kelurahan Tondo 2. Ada 1.155 KK disiapkan, akan tetapi di awal tidak ada komplain untuk pembangunan. Tetapi setelah berjalan, ini ada yang komplain lahan di satu zona 2 A2. Kurang lebih dibangun disana sebanyak 165 KK,” sebutnya.

“Ini yang akan kita tangani. Kita buat skenario dengan menimalisir tapak hunian yang tidak bisa dibangun di zona tadi, untuk bisa dibangun di huntap Tondo 2 dan Talise. Sudah didapatkan formulasi tapak hunian 66 KK kita pindahkan ke Talise, sisanya 22 KK di Tondo. Sementara 67 KK yang belum kita dapatkan atau bangunkan, disebabkan ketersediaan lahan tersebut,” jelasnya kepada awak media.zal

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *