PALU, FILESULAWESI.COM – Beragam masalah yang mengemuka di kota Palu terkait dengan proyek yang dikerja oleh BPPW Sulteng, namun ironisnya Kepala BPPW Sulteng Baskoro Elmiawan, masih bungkam atau tutup mulut dan tidak memberikan jawaban atas masalah tersebut.
Sebut saja, dari persoalan proyek pengerjaan fasilitas yang dibangun di lokasi pembangunan Hunian Tetap (Huntap) II di kelurahan Tondo-kelurahan Talise Valangguni, permasalahan lahan klaim di lokasi pembangunan huntap II kelurahan Tondo berujung dipindahkan 94 unit Huntap dibangun di kelurahan Talise Valangguni, addendum 4 kali kontrak, dan dugaan adanya dipaksakan syarat Clear And Clean laham pembangunan Huntap ke Bank Dunia agar dana bisa dicairkan.
Selain itu, permasalahan fasilitas jalan yang dibangun di Sidera rusak tak berkualitas, bocornya sambungan pipa yang gunakan anggaran sekitar 43 miliar rupiah, proyek sambungan pipa, merusak trotoar di jalan Kartini, serta sejumlah masalah lainnya.
Kepala Balai Prasarana Permukiman Wilayah (BPPW) PUPR Sulawesi Tengah Baskoro Elmiawan, sebagai pengambil kebijakan, putusan, mestinya tak menutup mata atau dengan kata lain melimpahkan permasalahan tersebut ke Satker.
Tentu ini sangat tidak mencerminkan seorang pemimpin yang memiliki tanggung jawab terhadap seluruh permasalahan yang terjadi di kota Palu.
Hingga berita ini ditayangkan, hanya ada satu kalimat jawaban dari Kepala BPPW PUPR Sulteng Baskoro Elmiawan, ketika dimintai tanggapan soal permasalahan melalui pesan WatshApp selulernya.
“Terkait hal teknis langsung konfirmasi ke Satker. Coba saya sampaikan ke Satker nomor kontakmu,” kata Baskoro kepada FileSulawesi.com, Rabu (26/6/2024) tadi malam.
Hingga hari ini, belum ada pihak BPPW Sulteng yang bertanggung jawab memberikan klarifikasi terkait dengan seluruh permasalahan tadi.zal
