Risharyudi Triwibowo Timumun: Rebut Parlemen, Kesempatan Untuk Bangun Daerah Sulawesi Tengah

Caleg DPR RI Dapil Sulawesi Tengah H. Risharyudi Triwibowo Timumun. FOTO : Mohammad Rizal/FileSulawesi.com

PALU, FILESULAWESI.COM – Sosok H. Risharyudi Triwibowo Timumun, yang lebih akrab disapa Bowo Timumun, merupakan pria kelahiran Sentani Jayapura 3 Mei 1975. Merupakan putra ketiga dari enam bersaudara dari pasangan Drs. H. Idris Rachman Timumun dan Hj. Sri Hartati, SH.

Diketahui, almarhum H. Idris Rachman Timumun putra Buol, Sulawesi Tengah.

Bacaan Lainnya
Camat Palu Timur Gunawan, S.Km, M.Kes

Bowo Timumun yang lebih akrab disapa namanya, kini telah menjadi magnet tersendiri masyarakat Sulawesi Tengah. Karena diketahui, telah mampu bersaing dengan kontenstan putra daerah dari pulau Jawa maupun pulau Sulawesi, yang bertarung di pentas nasional.

Risharyudi Triwibowo Timumun, satu-satunya warga asal Sulawesi Tengah yang diamanahi sebelumnya menjabat sebagai Staf Khusus di Kementerian Desa dan kini kembali diberi amanah untuk menjabat sebagai Staf Khusus Menteri Ketenagakerjaan dan Transmigrasi (Menakertrans) RI.

Menariknya hari ini, Bowo Timumun, ikut mencalonkan diri sebagai Calon Legislatif (Caleg) Anggota DPR RI Periode 2024-2029, dari Daerah Pemilihan (Dapil) Sulawesi Tengah.

Tentu, ada program yang ditawarkan oleh Bowo Timumun, ketika memiliki tekad untuk ambil bagian dalam Pemilihan Legislatif (Pileg) pada Pemilihan Umum (Pemilu), 14 Februari 2024 mendatang.

Untuk lebih jelasnya, kepada awak media ini, H. Risharyudi Triwibowo Timumun atau Bowo Timumun, menguraikan secara detail, sebab berkeinginan kuat untuk ikut ambil bagian dalam pencalonan Pileg.

Ia mengatakan, sejak tahun 2014 masuk ke Jakarta, tidak ada sama sekali Wakil putra daerah Sulawesi Tengah yang menjadi Menteri.

“Sementara anggaran terbesar itu ada di Jakarta. Jokowi bilang di hadapan MPR RI, bahwa APBN kita sekitar 3 ribu sekian ratus triliun. 1.500 triliun dibagikan ke 34 provinsi. Sulteng dapat 4,2 triliun, dibagikan lagi ke kabupaten/kota, kota Palu 1,7 triliun, 75 triliun dibagikan ke 83 ribu desa,” urai Bowo Timumumn kepada FileSulawesi.com, dengan memulai pembicaraan.

“Yang 1.500 triliun di Jakarta. Pertanyaan nya, mana orang Sulteng yang berkpirah kemudian menjadi tokoh nasional di Jakarta atau duduk sebagai Menteri, Dirjen, Eselon 1 atau sebagai Direktur. Yang mengelola puluhan triliun itu, adakah orang Sulawesi Tengah, tidak ada, sangat disayangkan,” katanya menambahkan.

Tentunya, dengan melihat fenomena yang terjadi, kurangnya kehadiran putra daerah bersaing di pentas nasional, maka ia bertekad, memiliki optimisme yang tinggi untuk bisa membangun Sulawesi Tengah, melalui merebut kekuasaan yang ada di Jakarta.

“Tugas saya memotivasi anak muda. Jika ada anak-anak muda yang hebat, ayo kita bersama-sama tarung di Jakarta. Ada 1.500 triliun kita genjot, untuk potensi ke daerah Sulteng. Kalau kita tidak bisa bertarung di Jakarta. Maka kesempatan kita untuk membangun Sulteng dengan merebut angka triliunan ini, maka selesailah pula, pasti hilang,” katanya.

“Silahkan kita tinggal cek track record nya. Dari 1.500 triliun tadi, wakil yang telah kita pilih di parlemen sebelumnya (7 orang), adakah mereka mampu menarik anggaran tadi untuk membangun Sulawesi Tengah. Berapa banyak program yang masuk ke Sulawesi Tengah atau di kabupaten/kota yang ada di Sulteng. Lewat tangan siapa, sebagai orang yang duduk di senayan, yang bisa menarik anggaran dari pusat ke daerah,” sebut Bowo Timumun.

“Saya di panggil oleh situasi. Ini Sulteng kok membangunnya agak lambat di beberapa daerah tertentu. Sudah sejak 2014 saya ngecek, karena saya masuk Jakarta 2014-2019. Contoh, saya datang ke Buol, Buol begitu-begitu saja. 10 tahun saya datang tidak ada perubahan, kedua saya datang ke donggala, hanya begitu-begitu saja,” ungkap dia.

Menurutnya, dibutuhkan anggaran lebih dari Jakarta masuk ke daerah. Nah, jembatan atau penghubungnya siapa, ya, Legislator, salah satunya di senayan yang 7 orang itu.

Maka, sebutnya, tujuan berangkat ke Jakarta, salah satunya ialah Ngamen di kementerian, bawah Kepala Daerah, ketemu dengan Menteri, turunkan anggaran di luar dari APBN/APBD, bawah masuk ke daerah.

“Pertama, ambil anak-anak Daerah yang punya potensi, bawah ke Jakarta. Ini penting untuk diketahui, saudara kita yang sukses di Jakarta ialah dari Sulawesi Selatan, bukan dari Sulteng secara nasional. Alhamdulillah, belum menjabat wakil Rakyat, saya sudah lima tahun menjabat Staf khusus menteri Desa. Dari tidak ada eselon II, di kementerian Desa, hari ini ada 7 orang. Saya undang masuk ke kementerian, saya sampaikan ke Menteri karena saya orang dalam, mudah-mudahan akan ada Esolon I disitu (nantinya),” urainya.

“Kedua, dari 2019-2023, saya di Staf Khusus Menaker. Saya sudah bawah sekitar 17 orang putra Sulteng. Ada dari Banggai, Morowali, dan daerah lainnya yang ASN. Kenapa begitu, 1500 triliun dibagikan ke 34 Kementerian, yang sifat keuangan itu serapan, pakai, habis, habiskan. Pertanyaannya, kalau kita ditunjuk jadi Dirjen, kemudian kita kelolah, tarulah 10 triliun, daerah mana yang mau kita bangun, pasti kita lihat daerah kita dulu. Pertama tanah kelahiran, tanah dibesarkan, tanah dimana banyak keluarga, teman dan kolega, baru afirmasi satu daratan yang kita tinggal disitu, baru kita pikir yang lain,” jelasnya.

Olehnya, Bowo Timumun bertekad untuk bisa mengambil peran dengan merebut satu kursi parlemen DPR RI dari Partai PKB, dengan nomor urut 1.

Ia pun mengharapkan, doa, dukungan dari seluruh masyarakat Sulawesi Tengah, agar bisa memberi amanah kepadanya, dengan memilihnya pada tanggal 14 Februari 2024 mendatang. zal

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *