Tahapan Seleksi Paskibraka Telah Digelar, Ansyar Sutiadi: Peserta Lolos Berdasarkan Kemampuannya

Kepala Badan Kesbangpol Kota Palu Ansyar Sutiadi
Kepala Badan Kesbangpol Kota Palu Ansyar Sutiadi. FOTO : Mohammad Rizal/FileSulawesi.com

PALU, FILESULAWESI.COM – Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Kota Palu telah menggelar tahapan seleksi Pasukan Pengibar Bendera Pusaka (Paskibraka) Kota Palu, yang dipersiapkan untuk pengibaran bendera 17 Agustus 2024.

Kepada awak media ini, Kepala Badan Kesbangpol Kota Palu Ansyar Sutiadi, mengatakan, bahwa selain menyeleksi Paskibraka Kota Palu, ia pun diberi tanggung jawab dalam menyeleksi Paskibraka yang dipersiapkan untuk pengibaran bendera di tingkat provinsi Sulawesi Tengah

Bacaan Lainnya

“Tahapan seleksi ini semunya menggunakan system aplikasi. Dengan penggunaan aplikasi tersebut seleksi Paskibraka Kota maupun Provinsi bisa lebih terbuka, independen dan akuntabel,” urainya kepada FileSulawesi.com.

“Jadi, tidak ada lagi namanya para calon Paskibraka titipan dari para oknum maupun pejabat tertentu dalam proses seleksi Paskibraka,” katanya menambahkan.

Kemudian, dijelaskannya, dalam proses tahapan seleksi tersebut, calon peserta Paskibraka tentu harus lebih banyak mengandalkan kemampuan dari masing-masing siswa.

“Saat ini proses seleksi Paskibraka Kota maupun Provinsi sudah berjalan, mereka sudah melaksanakan empat tahap seleksi. Dari 400 lebih peserta yang mendaftar, saat ini tinggal menyisakan 237 peserta. Dari jumlah tersebut, nantinya akan kembali di seleksi untuk menggugurkan setengah dari jumlah tersebut. Sebab, untuk kota Palu sendiri berjumlah 54 peserta sementara untuk Provinsi berjumlah 50 peserta,” sebutnya.

Lebih lanjut ia mengatakan, untuk seleksi Paskibraka tahun ini memang berbeda dengan tahun sebelumnya. Sebab, untuk seleksi Paskibraka mulai dari tingkat Kota, Provinsi hingga Nasional, seluruhnya dilaksanakan oleh Kesbangpol Kota Palu.

“Jadi, mereka tinggal menunggu hasil seleksi yang dilaksanakan oleh Kesbangpol Kota Palu,” ungkap Ansya Sutiadi.

“Intinya, seluruh seleksi kami laksanakan secara terbuka, karena seluruhnya menggunakan sistem Aplikasi. Jadi, ketika mereka mengikuti seleksi mereka harus menggunakan kemampuan dari mereka masing-masing. Sebab, pada saat seleksi menggunakan sistem aplikasi, hasil dari seleksi tersebut langsung muncul, apakah mereka lolos atau tidak. Selain itu, aplikasi tersebut langsung dikontrol dari Pusat,” terangnya.

Dengan sistem aplikasi ini, tahun sebelumnya ada banyak orang protes karena ada anak mereka tidak lulus. Jadi, mereka juga tidak bisa berbuat apa-apa karena seleksinya harus mengandalkan kecerdasan para siswa.

“Selama proses seleksi, tidak ada campur tangan dari panitia lokal. Sebab, hasil dari tes mereka langsung mereka dapatkan setelah mengikuti tes,” jelasnya.zal

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *