Dibangun Baru 961 Unit dari 1.055 Unit Huntap, Ahmad Umayer: Pembangunan Harus Sesuai Kontrak Kerja

PANSUS Rehab-Rekon DPRD Kota Palu Gelar Konferensi Pers bersama awak media. FOTO : Mohammad Rizal/FileSulawesi.com

PALU, FILESULAWESI.COM – Proyek pembangunan penyelesaian Unit Hunian Tetap (Huntap) 2 di kelurahan Tondo dan unit Huntap di kelurahan Talise Valangguni, kecamatan Mantikulore, kota Palu, mendapat sorotan tajam dari Panitia Khusus (PANSUS) DPRD Kota Palu.

Sebagaimana disampaikan Wakil Ketua PANSUS Rehab-Rekon DPRD Kota Palu Ahmad Umayer, kepada awak media, bahwa ia sesalkan progres pembangunan di Huntap 2 kelurahan Tondo, belum seluruhnya rampung dikerja.

Bacaan Lainnya

Sementara itu, lanjutnya, bahwa dalam waktu dekat, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Indonesia Luhut Binsar Pandjaitan, berkunjung ke kota Palu, dalam agenda melihat langsung prosesi penyerahan unit Huntap kepada warga penyintas.

“PANSUS Rehab-Rekon ini sudah masuk 4 tahun. Pansus terlama yang ada di DPRD Kota Palu. Kenapa terlama, karena proses penyelesaian pembangunan Huntap belum juga selesai-selesai. Dari pembangunan 1.055 unit Huntap 2 di Tondo, yang terbangun baru 961. Jadi, masih ada sisanya yang belum dibangun,” urainya kepada FileSulawesi.com.

“Kontrak 16 Juli sudah selesai berarti seluruh pembangunan sudah selesai dikerja. Baik dia punya rumah maupun sarana prasarana penunjangnya. Tetapi, kalau mau dilihat progres pekerjaan, saya pikir ini tidak sesuai,” kata dia.

“Kami berharap, untuk penyerahan secara menyeluruh bukan 13 unit, tidak ada tahapan. Kalau menurut meraka ada gunakan skema tahapan, itu tidak ada dalam aturan main. Yang ada, pelaksana kegiatan sesuai dengan kontrak kerja selama berakhir 16 Juli,” katanya menambahkan.

Kemudian, ia melanjutkan, dalam proses mengawal pembangunan unit Huntap, melihat langsung dilokasi proyek seperti yang hari ini dilakukan oleh teman-teman PANSUS DPRD Kota Palu, pekerjaan dianggap banyak yang amburadul alias tidak sesuai dengan pekerjaan yang semestinya.

“Kalau mau dilihat progres pekerjaan, saya pikir ini tidak sesuai. Contoh, karena ini mau pelaksanaan penyerahan, lembur sampai berapa malam orang bekerja disana. Sekitar ada 30 unit yang akan diselesaikan baik di penataan halaman maupun rumahnya. Tetapi pertanyaannya, apakah ini yang akan diserahkan 30 unit saja atau secara keseluruhan, baik listrik, air, harusnya sudah selesai semua. Ini masih banyak amburadul, pemerintah jangan nanti datang Menteri, hanya kasih lihat tanpak depannya tidak belakangnya. Ini sama halnya dengan pembohongan masyarakat di kota Palu,” sebutnya.

“Kalau mau dilihat pembangunan, bahwa masih ada yang baru dibuka akses jalan masuk ke hunian, ini kan luar biasa, padahal mau diserahkan besok,” tutupnya.zal

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *