Rektor UIN: Kelurahan Lere Akan Dijadikan Sebagai Kawasan Budaya

PALU, FILESULAWESI.COM – Rektor Universitas Islam Negeri (UIN) Datokarama Palu, Prof. Lukman S. Thahir, mengatakan, bahwa kelurahan Lere Kecamatan Palu Barat Kota Palu, akan dijadikan sebagai kawasan budaya di Kota Palu.

Kawasan budaya ini, sebagai suatu konsep dalam antropologi, dimana kawasan budaya  dalam suatu wilayah geografis dan rangkaian waktu atau wilayah umur dicirikan oleh unsur-unsur lingkungan dan budaya yang sama.

Bacaan Lainnya

Sebagai suatu bentuk dalam implementasi Tridharma Perguruan Tinggi di bidang Pengabdian masyarakat, maka UIN Datokarama Palu, memiliki peran strategis dalam melindungi kebudayaan sebagai hasil warisan para pendahulu kita.

Demikian dikatakan Rektor UIN datokarama Palu, pada kegiatan Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat ( LPPM ) UIN Datokarama pada Sabtu 13/07/2024, di Aula Kesbangpol kota Palu.

Menurut Prof Lukman, para Pendahulu kita, telah mewariskan kebudayaan sebagai kearifan lokal bagi masyarakat moderen, sebagai bentuk pengabdian masyarakat UIN Datokarama Palu akan membangun Museum Budaya dilokasi tanah yang telah dihibahkan oleh Pemerintah Provinsi Sulawesi Tengah melalui Gubernur Rusdy Mastura.

Museum budaya itu, tidak terlepas nama yang disanding oleh UIN dibelakangnya ada nama Datokarama, sebagai tokoh penyiar Islam di lembah Palu.

Alasan menjadikan kelurahan Lere sebagai kawasan budaya ini juga, disebabkan ada situs situs kebudayaan di kelurahan Lere yaitu makam Datokarama, Sou Raja yang terkoneksi secara geografis  wilayahnya dengan kampus UIN Datokarama Palu.

Museum budaya yang dibangun itu dinamakan dengan Museum Datokarama sebagaimana nama yang disanding oleh  UIN Datokarama Palu.

Untuk menjadikan Kawasan Budaya di Kelurahan Lere, melalui Lembaga Penelitian dan pengabdian Masyarakat ( LPPM).UIN Datokarama Palu akan melaksanakan Focus Group Disscution ( FGD) yang akan melibatkan pemerintah Provinsi Sulawesi Tengah dan Pemerintah Kota Palu. Menurut Dr. Sahran Raden, Ketua LPPM UIN Datokarama Palu, FGD itu sebagai pertemuan untuk mendiskusikan kebijakan penentuan kawasan budaya yang akan melibatkan semua pihak secara partisipatif.

Sahran Raden mengatakan penentuan kawasan budaya di kelurahan Lere perlu dibicarakan dulu dengan pemerintah daerah dimana kawasan budaya ini dapat dijadikan sebagai potensi pariwisata religi di Kota Palu

Keberadaan makam Datokarama , Sou Raja dapat menjadi nilai ruang kawasan budaya dan religi. Makam Datokarama memberikan kekuatan nilai religi membuat kawasan ini sebagai pusat religi yang juga terkoneksi dengan kawasan Religi Sis Aljufrie di Alkhairaat. Sehingga kawasan ini dapat memiliki pengaruh secara lokal, regional dan nasional terhadap pariwisata religi di Kota Palu.

Menurut Sahran, Nilai histori akan berperan meningkatkan kawasan ini  menjadi cagar budaya yang aktif dan tidak pasif apalagi statis.

Kawasan ini juga bisa menjadi Nilai sosial-budaya yang tumbuh di masyarakat kota Palu  dapat menjadi  kekuatan kebersamaan, demikian pula nilai ruang ekonominya dapat meningkatkan peran perdagangan dengan skala lokal, regional dan nasional di kota Palu.(***)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *