PALU, FILESULAWESI.COM – Pemerintah Provinsi Sulawesi Tengah melalui Dinas Kesehatan, terus menggalakkan pentingnya untuk imuninasi bagi anak-anak di Sulawesi Tengah agar terhindar dari penyakit Polio.
BACA JUGA:KPU Sulteng Sosialisasi Tahapan Pilkada Lewat Pemberian Bunga dan Coklat
Salah satu dari bagian sosialisasi menggalakkan imunisasi ialah dengan melibatkan awak media, dalam menyampaikan informasi positif kepada masyarakat, khususnya anak-anak di Sulawesi Tengah.
Kepala Bidang (Kabid) Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinkes Sulteng, dr. Jumriani Djunus, dalam sambutannya, pada kegiatan Workshop Penyebaran Informasi INACTIVATED POLIO (IPV)2 dan Sosialisasi pelaksanaan Pekan Imunisasi Nasional (PIN) Polio, menyampaikan, beberapa hal penting terkait dengan masalah penyakit POLIO itu sendiri.
Ia sampaikan, kenapa pembahasan tentang POLIO itu sangat penting untuk diketahui, karena tentunya sejak tahun 2014 lalu, Indonesia telah mendapatkan sertifikat Eliminasi untuk Polio (telah dilaksanakan sejak lama).
“Harapannya, di tahun 2026, kita harusnya mempertahankan status Eliminasi dan kita tingkatkan menjadi Eradikasi. Artinya semua penyakit Polio itu sudah tidak ada lagi di dunia,” urainya kepada FileSulawesi.com, Rabu (17/7/2024) pagi, bertempat di aula pertemuan Hotel Jazz, kota Palu.
“Memang tahun 2022 lalu, jadilah kita Kasus Luar Biasa (KLB) Polio di Indonesia, pertama terjadi di Aceh. Akhirnya kita harus melakukan Pekan Imunisasi Nasional (PIN). Pertama, ditunjuk provinsi yang terjadi Polio misalnya di Aceh, menyebar ke daerah Sumatra. Sekarang ada di Jawa Tengah, Jawa Timur, Jawa Barat, akhirnya jadi KLB Polio,” katanya menambahkan.
Menurutnya, mengapa KLB Polio kembali terjadi, hal ini tidak lain kemungkinan disebabkan adanya pandemi covid-19 beberapa tahun lalu, sehingga tidak tercapai target dari imunisasi, ini yang menjadi masalah utamanya.
“Akhirnya, yang harusnya sudah tidak ada lagi, kini ada lagi. Ini yang membuat kita bekerja keras, bekerja bersama-sama, dan kita tidak bisa kerja sendiri kalau tidak libatkan media, yang bisa memberikan informasi positif kepada masyarakat tentang pentingnya imunisasi,” sebutnya.
Olehnya kembali ia mengingatkan, dalam upaya memaksimalkan, melengkapi perlindungan kepada anak-anak Sulawesi Tengah, perlu melakukan imunisasi dan Polio yang di suntikkan.
“Polio yang dilakukan secara suntik, itu aman, secara agama itu halal, secara kedokteran itu di perbolehkan,” pungkas dr Jumriani.
Ia sambil mengingatkan, bahwa Pemerintah Provinsi Sulawesi Tengah bakal menggelar Pekan Imunisasi Nasional (PIN), Tanggal 23 Juli 2024 mendatang. Datang ke posyandu, puskesmas, rumah sakit terdekat, sayangi anak anda untuk melakukan imunisasi Polio.zal