PALU, FILESULAWESI.COM – Ketua Bawaslu provinsi Sulawesi Tengah, Nasrun, menyampaikan, bahwa Kabupaten Morowali Utara (Morut) begitu rawan terhadap potensi soal isu SARA (Suku, Agama dan Ras).
BACA JUGA: Bawaslu Kota Palu Gelar Bimtek Pastikan Pengawasan Pilkada Berjalan Tertib
Ungkapan atau penjelasan Nasrun ini, disampaikannya saat diapik jadi narasumber dalam kegiatan Konsolidasi Media, dalam rangka penguatan pemberitaan pada pengawasan tahapan pemilihan serentak tahun 2024, bertempat di ruang pertemuan Tanaris Kafe, kota Palu, Jumat (8/11/2024) siang.
Kegiatan ini juga selain dihadiri awak media, juga dihadiri mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi yang ada di Sulawesi Tengah, serta termasuk hadirnya Organisasi Masyarakat dan Pemuda.
Menurutnya, yang paling rawan saat ini terkait dengan isu SARA, itu adalah kabupaten Morowali Utara. Ini harus ia sampaikan kepada teman-teman media serta peserta yang hadir, karena momentum Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) tahun 2024, tinggal menghitung hari.
“Saya harus sampaikan, karena ini sudah mau dekat Pilkada, teman-teman media harus jaga itu, isu SARA yang paling tajam ada di Morut. Tolong ini dicatat, disana hanya ada dua calon, dan isu agama yang luar biasa,” urai Nasrun kepada FileSulawesi.com.
Dikatakannya, memang ada potensi kerawanan pula yang harus dijaga, diawasi secara bersama-sama oleh seluruh pihak, termasuk keterlibatan langsung media dan masyarakat, selain isu SARA.
Diantaranya ialah soal politik uang yang sudah hampir merata ada di setiap daerah. Bahkan soal politik uang itu sendiri cenderung di modifikasi dengan beragam macam modelnya.
“Kalau politik uang hampir meratalah, banyak dimodifikasi dengan banyak macam modelnya. Pokoknya macam-macam, ini sudah banyak kami lakukan pencegahan,” kata Nasrun.
Olehnya, ia berharap, melalui konsolidasi dengan awak media hari ini, bisa membantu penyelenggara khususnya bagi Bawaslu Sulteng.
“Kenapa, pemetaan kerawanan itu adalah sebenarnya hanya proyeksi atau deteksi dini terhadap potensi-potensi kerawanan yang terjadi nanti di Pilkada. Kita berdoa dan kita berharap, seluruh pihak bukan hanya tugas Bawaslu dan penyelenggara lainnya, tetapi ini menjadi tugas kita semua, untuk mengedukasi kepada masyarakat, agar hal-hal yang tadi diproyeksikan, hal-hal yang diprediksikan dalam pemetaan kerawanan ini tidak terjadi,” bebernya.
“Kami berharap teman-teman media membantu dan memberikan kesejukan, terkait dengan pelaksanaan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) ini. Kita tahu bersama kedepan, tentu kita harus jaga semua keamanannya, bagaimana masyarakat bisa berpartisipasi baik dalam demokrasi yang akan kita tempuh di tanggal 27 November 2024 nanti,” tutup Nasrun.zal