MOROWALI UTARA, FILESULAWESI.COM – Proyek pekerjaan Pembangunan Gedung Perpustakaan di Kabupaten Morowali Utara (Morut) anggaran tahun 2024 menuai polemik karena pekerjaan tak tuntas diselesaikan.
BACA JUGA: Oknum Mantan Anggota Polda Sulteng Bawa Lari Mobil Milik Warga Palu Sejak 2020
Proyek fantastis pembangunan perpustakaan dua lantai ini telah menyedot anggaran senilai 11 miliar dari Dana Alokasi Khusus (DAK) tahun 2024. Terdiri dari 10 miliar rupiah untuk pembangunan fisik dan 1 miliar untuk pengadaan buku, komputer, dan mobiler.
BACA JUGA: Skuad Timnas Indonesia Semakin Lengkap Jelang Lawan Australia
Yang membingungkan kembali oleh publik, tahun anggaran 2025 ada penambahan anggaran senilai 1,8 miliar rupiah dari APBD Morut untuk merampungkan sisa pekerjaan pada tahun 2024 lalu.
Sementara penambahan anggaran tahun 2025 melalui dana APBD tanpa melalui pembahasan di DPRD Kabupaten Morowali Utara.
Pernyataan tersebut disampaikan oleh Anggota Badan Anggaran (Banggar) DPRD Morut, Helen, SE. Ia tegaskan, bahwa tidak ada pembahasan atau persetujuan terkait penambahan anggaran tersebut dalam Banggar maupun telaahan staf.
“Tidak ada dibahas di Banggar dan tidak juga masuk telaan staf soal penambahan anggaran Rp 1,8 miliar untuk perpustakaan. Itu kan belum rampung,” kata Helen kepada Filesulawesi.com, sebagaimana dikutip dari SuaraPolitika.com.
Sementara itu, Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Daerah Morut, Chester Tumimomor, S.Pt, mengklaim anggaran tersebut telah masuk dalam Dokumen Pelaksanaan Anggaran (DPA) 2025.
Saat dikonfirmasi oleh media mengenai ketersediaan anggaran dalam APBD Tahun 2025, Chester Tumimomor mengungkapkan, bahwa dana tersebut memang sudah dialokasikan dan siap untuk digunakan dalam proses penyelesaian gedung perpustakaan.
“Iya, Pak, sudah masuk dalam buku DPA 2025,” tulis Chester dalam pesan singkatnya (masih dalam laman SuaraPolitika.com).
Terpisah, masih dari SuaraPolitika.com, salah satu sumber media ini menyebutkan jika tim pusat saat peninjauan tahun 2022, telah menyampaikan bahwa anggaran DAK 10 M, untuk penyelesaian proyek ini sampai rampung.
“Tahun 2022 waktu tim dari pusat tinjau dilapangan, mereka minta RAB dan disampaikan 10 M sampai tuntas itu pekerjaan, tidak ada ABT,” ungkap sumber media ini.
Sebelumnya, Publik turut mempertanyakan transparansi proyek ini, mengingat bangunan belum rampung, sementara buku sebanyak 1.644 eksemplar dengan 907 judul sudah tersedia.zal