Kontraktor Proyek Pembangunan Perpustakaan Morowali Utara Akui Pekerjaan Selesai Sesuai Kontrak

Lokasi proyek pembangunan Gedung Perpustakaan Morut.
Lokasi proyek pembangunan Gedung Perpustakaan Morut. FOTO: IST

PALU, FILESULAWESI.COM – Pelaksana Proyek pembangunan Gedung Perpustakaan di Kabupaten Morowali Utara, Hendry, akui telah menyelesaikan pekerjaan pembangunan sesuai dengan foto pembangunan yang beredar di publik.

BACA JUGA: Penambahan Anggaran Proyek Perpustakaan Morowali Utara Tahun 2025 Dipertanyakan Tanpa Pembahasan di DPRD

Bacaan Lainnya

“Pekerjaan telah selesai sesuai kontrak sampai seperti yang anda foto,” ungkap Hendry kepada Filesulawesi.com, Rabu (19/3/2025) pagi.

BACA JUGA: Oknum Mantan Anggota Polda Sulteng Bawa Lari Mobil Milik Warga Palu Sejak 2020

“Kontrak 9,9 M sdh dilaksanakan , sdh PHO,” katanya menambahkan.

Kemudian ia mempertanyakan, mengapa anggaran tahun 2024 untuk proyek Perpustakaan hanya 10 Miliar rupiah. Sementara tahun 2025 ada penambahan kembali anggaran untuk menyelesaikan sisa pekerjaan proyek perpustakaan 1,8 miliar rupiah.

“Soal anggaran 1,8 M tahun 2025 saya belum tau. Bukan sy (kontraktor lanjutan 2025),,, apa sdh di tender sy juga tidak tau. Bagusnya tanyak ke dinas atau PPK nya, Knp anggaran tidak cukup 10 M ?  Mereka yg tau dan paham. Maksudnya karena masih ada anggaran 1,8 M di tahun 2025 seperti yg di sebutkan tadi. Berarti anggaran sebenarnya itu 11,8 M, tapi di tahun 2024 hanya tersedia 10 M,” bebernya.

Sebelumnya, dalam pemberitaan beberapa media lokal, Proyek pekerjaan Pembangunan Gedung Perpustakaan di Kabupaten Morowali Utara (Morut) anggaran tahun 2024 menuai polemik karena pekerjaan tak tuntas diselesaikan.

Proyek fantastis pembangunan perpustakaan dua lantai ini telah menyedot anggaran senilai 11 miliar dari Dana Alokasi Khusus (DAK) tahun 2024. Terdiri dari 10 miliar rupiah untuk pembangunan fisik dan 1 miliar untuk pengadaan buku, komputer, dan mobiler.

Yang membingungkan kembali oleh publik, tahun anggaran 2025 ada penambahan anggaran senilai 1,8 miliar rupiah dari APBD Morut untuk merampungkan sisa pekerjaan pada tahun 2024 lalu.

Sementara penambahan anggaran tahun 2025 melalui dana APBD tanpa melalui pembahasan di DPRD Kabupaten Morowali Utara.

Pernyataan tersebut disampaikan oleh Anggota Badan Anggaran (Banggar) DPRD Morut, Helen, SE. Ia tegaskan, bahwa tidak ada pembahasan atau persetujuan terkait penambahan anggaran tersebut dalam Banggar maupun telaahan staf.

“Tidak ada dibahas di Banggar dan tidak juga masuk telaan staf soal penambahan anggaran Rp 1,8 miliar untuk perpustakaan. Itu kan belum rampung,” kata Helen kepada Filesulawesi.com, sebagaimana dikutip dari SuaraPolitika.com.zal

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *