PALU, FILESULAWESI.COM – Sebagai bentuk memberikan dukungan moril kepada salah seorang wanita yang menjadi korban asusila di Parigi Moutong, Gerakan Perempuan Bersatu Sulawesi Tengah (GPB Sulteng), mengirimkan karangan bunga ke tempat korban dirawat di RSUD Undata, Kota Palu, Jumat (2/6/2023).
Karangan bunga dan makanan sebagai ‘kado cinta’ dari para aktivis perempuan itu diterima langsung Direktur RSUD Undata Palu drg. Herry Mulyadi.
“Kami berdiri sepenuhnya bersama korban. Korban tengah berjuang melawan rasa sakit akibat kekerasan seksual yang dilakukan 11 pria. Bahkan ia terancam kehilangan rahim di usia remaja,” urai Juru Bicara GPB Sulteng Dewi Rana.
Selain karangan bunga, GPB Sulteng juga mengirimkan buah-buahan berisi ucapan doa dan semangat bagi korban.
Karangan bunga dan makanan sebagai ‘kado cinta’ dari para aktivis perempuan itu diterima langsung Direktur RSUD Undata, drg Herry Mulyadi.
“Kami berdiri sepenuhnya bersama korban. Korban tengah berjuang melawan rasa sakit akibat kekerasan seksual yang dilakukan 11 pria. Bahkan ia terancam kehilangan rahim di usia remaja,” ucap Juru Bicara GPB Sulteng Dewi Rana.
Dijelaskannya, meskipun Kapolda Sulteng, Irjen Agus Nugroho sebelumnya menegaskan, bahwa kasus ini merupakan persetubuhan karena tidak ada unsur paksaan maupun ancaman.
Kendati demikian, Dewi menyebut apapun istilahnya, perkara ini bagian dari kekerasan seksual terlebih korbannya merupakan anak di bawah umur berusia 15 tahun.
“Ini bagian kekerasan seksual sesuai Undang-Undang TPKS. Kami mengapresiasi kepolisian telah menetapkan 7 tersangka walau 3 orang lainnya masih buron. Kami akan mengawal kasus ini sampai tuntas,” terangnya.
Selain mengawal proses hukum, GPB Sulteng memastikan ikut dalam proses pemulihan kesehatan dan psikis korban.
Setelah mengirim karangan bunga, GPB juga berencana melakukan aksi menyalakan lilin di halaman RSUD Undata pada Sabtu (3/5/2023) malam.
“Tidak mudah bagi korban kekerasan seksual atas apa yang ia alami. Tentu kami berharap adik R (korban) segera sembuh dan bisa menceritakan semuanya,” ditambahkan Direktur SKP-HAM Sulteng Nurlaela Lamasitudju.
Diketahui, wanita korban asusila di kabupaten Parigi Moutong yang dilakukan oleh 11 oknum bejat pria, masih dalam penanganan secara intensif oleh pihak Rumah Sakit Undata Palu.(***)