Aksi Demo Mahasiswa: Kepemimpinan Prof. Amar dalam Status “Untad Gawat Darurat”

Aksi demo mahasiswa Untad Palu, dipicu kegundahan dan kekecewaan terhadap Rektor Prof. Amar. FOTO : IST

PALU, FILESULAWESI.COM – Suasana kegaduhan, kegundahan bagaikan api dalam sekam tercipta di perguruan tinggi ternama yang ada di kota Palu, pusat dari ibu kota provnsi Sulawesi Tengah.

Mulai dari suara-suara mahasiswa yang merasakan kegundahan dalam suasana Untad saat ini dibawah kepemimpinan Prof. Amar sebagai rektor dan para pimpinan lainnya yang sejalan dengan Rektor baru itu.

Bacaan Lainnya

Dikutip dari deadline-news.com, Universitas Tadulako (Untad) Palu kini tengah memasuki suasana baru dengan Rektor barunya yang diduga telah menciptakan bagaikan api dalam sekam.

Lalu bagaimana kabarnya? Empat bulan sejak Prof. Dr. Amar, ST, MT menduduki singgasana sebagai Rektor suasana kampus Bumi Kaktus terus bergelora.

Diketahui bahwa beberapa waktu lalu, Aliansi Mahasiswa Untad telah melakukan Demonstrasi dalam bentuk Aksi Bisu.

Sejumlah mahasiswa mengungkapkan bahwasannya hal itu mereka lakukan setelah sebelumnya datang dengan cara baik-baik ingin menemui Rektor tapi tak kunjung diterima.

Kemudian di hari ini Jumat, 4 Agustus 2023 kembali dilakukan Demo oleh Aliansi Mahasiswa Untad.

Bukan untuk mereka, tapi bagi adik-adik mahasiswa baru yang dituntut untuk mengikuti tes kesehatan yang dimonopoli oleh pihak Untad dibawah pimpinan Prof. Amar sebagai Rektor.

Tertulis jelas di spanduk yang mereka bawa, beberapa bentuk Protesnya, di mana mahasiswa menilai jika dalam kepemimpinan Prof Amar saat ini, Untad Palu ada dalam masa “UGD” atau mereka sebut UNTAD GAWAT DARURAT.

Para mahasiswa yang datang mendemo pun dengan jelas menyuarakan bahwa Pihak Untad saat ini diduga telah melakukan Pungli berkedok SKBS.

Dalam Seruan Aksi Demonstrasi tersebut mereka menuntut agar dihapuskannya regulasi tes kesehatan yang dianggap tidak ada urgensi yang relevan dalam pendidikan Untad.

Pesan tegas para mahasiswa juga jelas dalam spanduknya “UNTAD HARUS BERSIH UNTUK MEREKA YANG INGIN MENCARI ILMU”.

Hastag pesan pada pamflet itu juga menyentil Rektor dan para pimpunan di mana tertulis “STOP PENYIMPANGAN UANG HARAM DI BUMI TADULKO”.

Tidak hanya itu, keresahan pun dirasakan khususnya mahasiswa dengan sentralisasi keuangan yang dilakukan pada masa kepemimpinan Prof Amar.

Ketika turun mendengar cerita organisasi mahasiswa, sebagian besar mereka resah karena merasa sangat sulit untuk meminta uang padahal demi kegiatan Untad.

Bahkan ada salah satu organisasi harus meminjam uang demi menjalankan program kerjanya, karena pihak bendahara fakultas mengungkapkan bahwa pihak Untad belum mencairkan dana, karena semua dana diduga telah diambil alih semua Rektor untuk disatukan di Rektorat.

Begitulah dugaan gambaran kepemimpinan Prof. Amar selama 4 bulan berjalan ini, mahasiswa lah yang merasakan benar dampaknya.

Rektor Untad yang dihubungi via chat di WhatsApp 0813410857xx sampai tulisan ini naik tayang belum memberikan jawaban konfirmasi. ***

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *