PALU, FILESULAWESI.COM – Kepercayaan kader terhadap Partai Perindo di Sulawesi Tengah mulai berkurang akibat janji sembako yang tak kunjung diberikan.
Hal ini disampaikan Andri Gultom, kader Perindo Kota Palu yang saat ini menjadi caleg nomor urut 1 dari dapil Palu Timur dan Mantikulore.
Menurutnya, Partai Perindo Sulteng menjanjikan sembako bagi kader khususnya pengurus di tingkat ranting se-Sulteng. Janji itu disaat penugasan pembentukan struktur DPRt se-Sulteng.
“Setelah bekerja sembakonya tidak ada. Banyak yang menanyakan ke saya soal kapan sembako itu diberikan,” urai mantan Ketua Partai Perindo Kota Palu kepada FileSulawesi.com, Minggu (17/12/2023).
Ia pun meminta, agar Perindo Sulteng segera merealisasikan janji sembako tersebut ke para pengurus DPRt, sebagai bentuk komitmen berpartai.
“Namanya janji ya harus ditunaikan, jangan sampai menurunkan tingkat kepercayaan pengurus terhadap partai. Apalagi ini waktu dimana partai membuang komitmen untuk kesejahteraan rakyat, tapi janji sembako ke pengurus belum ditunaikan,” ujarnya mengkritik.
Di waktu masa kampanye saat ini yang tinggal 50 hari lagi, Andri menjelaskan, bahwa komitmen untuk rakyat harus lebih kongkrit. Ia pun meminta, agar partai jangan menjanjikan sesuatu yang sulit dilakukan.
“Sekarang masyarakat jenuh dengan janji. Jadi, mari kita lakukan sesuatu yang kongkrit , yang nyata , kalau dulu (Pemilu 2019), Perindo naik tanpa kursi jadi 16 kursi se-Sulteng karena kongkrit kerjanya, “ tambahnya.
Survei Indometer, Perindo 1,5 Persen Gelora Menyusul
Temuan survei yang dilakukan Indometer menunjukkan elektabilitas Partai Gerindra naik tipis menjadi 18,5 persen, sedangkan PDIP melorot menjadi 16,6 persen.
“Gerindra menggeser PDIP yang selama ini selalu menempati peringkat pertama, seperti tercatat pada survei bulan Oktober 2023. Elektabilitas PDIP melorot sejak heboh Piala Dunia U20 pada April lalu dan sulit untuk bangkit sepenuhnya, malah cenderung stagnan,” kata Direktur Eksekutif lembaga survei INDOMETER Leonard SB dalam keterangannya, di Jakarta, pada Sabtu.
PDIP sekarang ditempel oleh Golkar yang selama ini berada pada peringkat ketiga dan pelan-pelan mulai naik elektabilitasnya. Berdasarkan hasil survei tersebut, Golkar kini menembus 10,8 persen.
“Partai utama pengusung Prabowo-Gibran (Gerindra) paling berhasil mendapatkan berkah elektoral dan menguat signifikan,” tandas Leonard.
Selama ini Gerindra selalu menjadi runner up dengan jarak elektabilitas yang terpaut jauh dari PDIP.
“Tarik-menarik antara PDIP dan Gerindra soal kemungkinan bersatu dalam Pilpres menghasilkan perpecahan, masing-masing lalu mengusung capres sendiri,” lanjut Leonard.
Sementara Gerindra mengungguli PDIP, partai lain pengusung Prabowo-Gibran seperti Golkar juga mulai menikmati kenaikan elektabilitas.
“Jika PDIP tidak berhati-hati, bukan hanya dikalahkan Gerindra tetapi juga bersaing dengan Golkar di tiga besar,” jelas Leonard.
Pada urutan berikutnya ada PKB (7,5 persen), Demokrat (6,8 persen), PSI (6,5 persen), dan PKS (4,1 persen). Di bawah ambang batas parlemen ada PAN (3,2 persen), Nasdem (2,5 persen), PPP (2,0 persen), Perindo (1,5 persen), dan Gelora (1,4 persen).
“Kenaikan juga dialami oleh PAN yang masuk Koalisi Indonesia Maju (KIM), sedangkan PPP di kubu Ganjar-Mahfud menurun elektabilitasnya,” papar Leonard.
Berikutnya di papan bawah ada PBB (0,8 persen), Ummat (0,5 persen), dan Hanura (0,4 persen).
Selanjutnya Garuda (0,2 persen), PKN (0,1 persen), dan Buruh (0,0 persen), dan sisanya menyatakan tidak tahu/tidak jawab sebanyak 16,6 persen.
“Tersisa waktu dua bulan menuju pencoblosan bagi partai-partai untuk menjalankan strategi kampanye,” pungkas Leonard.
Berkaitan dengan rendahnya hasil survei Perindo menurut Lembaga Survei Indometer yang di publish pada Sabtu, 16 Desember 2023. Sebagai kader Partai Perindo di Sulawesi Tengah, maka saya perlu menanggapinya sebagai wujud tanggung jawab demi menjaga demokrasi dan kepentingan partai.
- Perindo Sulteng segera merealisasikan janji sembako ke pengurus DPRt (28 pengurus) se-Sulteng sebagai wujud komitmen kepada pengurus DPRt yang telah bekerja membentuk struktur dan mensosialisasikan partai. Janji ini disampaikan oleh Perindo, di saat pembentukan struktur DPRt 8 bulan lalu.
- Komitmen sederhana ini mudah diwujudkan jika Perindo Sulteng punya niat untuk mewujudkan setiap komitmen kepada pengurus dan rakyat.
- Saya seringkali ditanyakan soal janji sembako ini oleh kader dan tidak dapat menjawabnya, sehingga yang membuat kepercayaan kader berkurang terhadap partai. Jika kepercayaan kader sudah berkurang, bagaimana dengan rakyat ?
- Di sisa masa kampanye saat ini dibutuhkan langkah kongkrit, kerja nyata yang dilakukan oleh Perindo Sulteng dan tidak mudah berjanji kepada rakyat. Karena rakyat saat ini sudah sangat jenuh dengan kalimat kesejahteraan tanpa adanya langkah kongkrit.
- Di Pemilu 2019, Perindo sebagai partai yang baru ikut Pemilu mampu mengantarkan 16 kursi di DPRD se-Sulteng, dikarenakan langkah dan kerja yang kongkrit tanpa menghambur janji.(***)